Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Domestik

Korsel Menghadapi Masalah Kekurangan Tenaga Kerja Akibat Rendahnya Angka Kelahiran

Write: 2024-04-25 16:21:31Update: 2024-04-25 17:09:21

Korsel Menghadapi Masalah Kekurangan Tenaga Kerja Akibat Rendahnya Angka Kelahiran

Photo : KBS News

Bidang industri di Korea Selatan mengalami kesulitan karena penurunan populasi produktif akibat rendahnya angka kelahiran dan penuaan.

Hal itu tampak lebih serius di bidang konstruksi, manufaktur, dan industri jasa kesehatan dan kesejahteraan.

Jika membagi pekerja di industri layanan kesehatan berdasarkan usia, 1 dari 3 orang atau 33% berusia 60-an tahun ke atas pada tahun lalu, meningkat tiga kali lipat hanya dalam 10 tahun.

Sementara itu proporsi pekerja yang berusia 30-an tahun mengalami penurunan drastis, dan kini Terdapat sinyal-sinyal proporsi pekerja berusia 60-an lebih besar dibandingkan dengan pekerja berusia 30-an.

Di bidang industri konstruksi dan manufaktur tekstil, proporsi pekerja berusia 60-an tahun meningkat dua kali lipat dan proporsi pekerja berusia 30-an menurun selama 10 tahun terakhir.

Perubahan-perubahan itu diperkirakan akan menyebar ke bidang industri layanan kesehatan, manufaktur, serta industri grosir dan eceran ke depan, sehingga mengakibatkan kekurangan tenaga kerja sebanyak 400.000 orang di industri-industri tersebut pada tahun 2032 mendatang.

Kondisi di industri IT yang disukai oleh kaum muda tampaknya lebih baik dibandingkan industri manufaktur. Namun para ahli memberikan pandangan yang suram, dikhawatirkan penurunan kualitas tenaga kerja yang lebih serius akan terjadi dibandingkan dengan industri manufaktur.

Rata-rata usia pekerja di industri informasi dan komunikasi dalam negeri adalah 36,7 tahun, termuda di antara semua industri.

Ide-ide inovatif yang berasal dari generasi muda menjadi kekuatan pendorong di bidang industri itu, namun jumlah pemuda menurun drastis.

Jumlah penduduk berusia 20-an tahun yang berjumlah sekitar 6,7 juta jiwa akan berkurang lebih dari 1 juta jiwa pada tahun 2027 dan menjadi 5,15 juta jiwa pada tahun 2030.

Selain penurunan jumlah pekerja, dikhawatirkan persaingan pun akan melemah dan kualitas sumber daya manusia akan menurun.

Institut Ekonomi dan Perdagangan Industri Korea memperkirakan bahwa industri yang paling menimbulkan masalah pasokan dan permintaan tenaga kerja di perekonomian masa depan adalah industri dengan nilai tambah yang tinggi.

Terdapat sinya-sinyal berbahaya di mana saja, jika fenomena penurunan  ketenagakerjaan yang drastis itu terus berlanjut, maka seluruh bidang industri berpotensi besar akan terdampak.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >