Pemerintah Korea Selatan, pada hari Kamis (25/04) mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat pemberitahuan dari pemerintah Jepang tentang 'situasi tidak normal' terkait penghentian sementara pembuangan air yang terkontaminasi akibat pemadaman listrik di PLTN Fukushima Daiichi Jepang pada hari Rabu (24/04).

Dalam pengarahan media tentang pembuangan air yang terkontaminasi dari Fukushima, yang diadakan di Kantor Pemerintahan di Seoul hari Kamis (25/04), Direktur Departemen Radiasi dan Pencegahan Bencana dari Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea mengatakan, bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi dari Jepang tentang hal tersebut melalui hotline antara badan diplomatik dan badan pengatur setelah insiden terjadi.

Kim juga mengatakan bahwa Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) juga berbagi informasi mengenai penangguhan pembuangan itu sesuai dengan mekanisme informasi yang ditetapkan bersama pemerintah Korea Selatan.

Dilanjutkan, IAEA menginformasikan Korea Selatan tentang hasil inspeksi IAEA, yang menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan fasilitas pembuangan selain informasi mengenai situasi terkait.

Kim menyatakan bahwa pemerintah Korea Selatan juga mengonfirmasi penangguhan dan dimulainya kembali pembuangan air yang terkontaminasi melalui pemantauan data real-time, dan memastikan kembali pengumuman Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) bahwa tidak ada kejadian luar biasa akibat penangguhan pembuangan tersebut.

Pada hari Rabu (24/04) PLTN Fukushima Daiichi kehilangan sebagian daya listriknya pada pukul 10.43 pagi, sehingga menghentikan pembuangan air terkontaminasi kelima yang telah berlangsung sejak tanggal 19 April lalu.

TEPCO mengumumkan bahwa mereka melanjutkan pembuangan air terkontaminasi itu pada pukul 17.16 setelah memeriksa fasilitas pembuangan dan perbaikan listrik.

Menurut TEPCO, seorang pekerja tidak sengaja merusak kabel listrik selama pekerjaan penggalian, sehingga menyebabkan kehilangan sebagian aliran listrik, dan peralatan yang menyuplai listrik berhenti bekerja lalu pembuangan air terkontaminasi pun terhenti.