Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan akan terus menunjukkan posisinya kepada pihak China bahwa tradisi budaya harus dihormati, dengan menegaskan bahwa Hanbok adalah salah satu budaya yang mewakili Korea Selatan di dunia.
Setelah seorang wanita dari pihak China mengenakan Hanbok dalam upacara pembukaan Olimpiade Beijing, seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri di Seoul mengungkapkan pada hari Minggu (06/02) bahwa pemerintah Korea Selatan akan terus menyampaikan posisinya kepada Beijing bahwa keunikan budaya harus dihargai dan kedua belah pihak perlu mempromosikan pemahaman budaya yang dilandasi pada keragaman budaya.
Dia menjelaskan bahwa kementerian akan melanjutkan komunikasi yang konstruktif dengan China untuk mendorong pengertian antara satu sama lain dan sentimen persahabatan antara masyarakat di kedua negara.
Ditambahkannya pula, tidak dapat disangkal bahwa Hanbok adalah bagian dari budaya Korea yang telah dikenal oleh seluruh dunia.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Park Byeong-seug pun telah menyampaikan keprihatinan dan kontroversi yang terjadi di Korea Selatan mengenai insiden tersebut dalam pertemuan dengan ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, Li Zhandhu, pada hari Sabtu (05/02).
Sebelumnya, seorang wanita, yang merupakan salah satu perwakilan dari 56 kelompok etnis minoritas di China, mengenakan Hanbok berwarna merah muda dalam upacara pembukaan Olimpiade Beijing pada hari Jumat (04/02). Hal ini memicu kontroversi dan protes di dalam negeri Korea Selatan, mengatakan bahwa hal tersebut adalah perampasan budaya oleh China.