Menyambut 'Hari Perempuan Internasional ke-114' , Presiden Moon Jae-in mengungkapkan bahwa kondisi kesetaraan gender di Korea Selatan lemah dibandingkan perkembangan negara, sehingga pemerintahan mendatang harus mengembangkan bidang tersebut. 

Dalam pesan di akun media sosialnya pada hari Selasa (08/03), Presiden Moon mengatakan bahwa diskriminasi yang tidak terlihat (glass ceiling) keras bagi kalangan perempuan, dan struktur serta budaya yang menghalangi kesetaraan gender tetap ada di mana-mana. 

Ditambahkan pula bahwa meskipun pemerintah telah membuat kemajuan yang cukup besar, namun masih banyak kekurangan. Moon berharap pemerintahan mendatang dapat melanjutkan upaya serupa.  

Moon mengatakan bahwa suara berani para pekerja perempuan yang menyerukan hak asasi manusia 114 tahun yang lalu terus berlanjut hingga hari ini. Ditambahkannya, saat kesetaraan gender tercapai di masyarakat, maka baik perempuan maupun laki-laki akan dapat memiliki masa depan yang berkelanjutan.

Pemerintah Korea telah merevisi 'Undang-Undang Wanita yang Mengganggu Karir', memberlakukan 'Undang-Undang Hukuman Menguntit', dan memperkuat hukuman untuk kejahatan seks digital guna membangun sistem tanggapan yang kuat menghadapi kekerasan gender.

Moon menekankan keseimbangan urusan rumah tanga dan pekerjaan sebagai tujuan bersama bagi perempuan dan laki-laki, serta pemerintah akan berupaya keras agar kesenjangan perawatan anak di tengah pandemi COVID-19 tidak membebani kaum perempuan.