Pemerintah Jepang terus mengklaim bahwa hasil pengujian ikan di perairan sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima tidak mengandung tingkat isotop radioaktif tritium, setelah dimulainya pembuangan air limbah nuklir ke laut.

Diungkapkan pula, meski hasil tes didapatkan dari sampel yang diambil dengan jarak yang jauh dari PLTN, namun konsentrasi tritium di semua titik pemantauan terdeteksi berada di bawah tingkat yang telah ditetapkan.
 
Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengumpulkan sampel dari 11 lokasi untuk dilakukan pengujian pada hari Jumat (25/08), sehari setelah dimulainya pembuangan air limbah ke laut.

Menurut NHK News, kementerian menuturkan bahwa setidaknya satu titik pengambilan sampel terletak sekitar 40 kilometer dari saluran pembuangan air PLTN itu tidak terpapar tritium. Kementerian mengatakan bahwa kadar tritium di 11 lokasi tersebut kurang dari 10 becquerel per liter, yaitu tingkat minimum yang menurut pemerintah dapat dideteksi melalui pengujian.
 
Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Akihiro Nishimura mengatakan pihaknya telah memastikan bahwa pembuangan air tersebut tidak menimbulkan dampak berbahaya terhadap manusia maupun lingkungan berdasarkan hasil pengujian kali ini yang diperluas hingga laut yang berjarak jauh dibandingkan dengan hasil tes TEPCO sebelumnya yang dibatasi dalam radius tiga kilometer.
 
Di tengah proses pembuangan bertahap air limbah nuklir, tim ahli Korea Selatan yang beranggotakan tiga orang pakar, telah tiba di Jepang. Mereka segera mengunjungi kantor Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Fukushima, Jepang dan melakukan verifikasi proses pembuangan air limbah di lapangan.
 
Rincian aktivitas tim ahli Korea Selatan di Jepang diperkirakan akan ditetapkan pada akhir setelah berkonsultasi dengan IAEA ke depannya.