Sebuah organisasi diplomasi siber di Korea Selatan, Vank, menyatakan pada hari Selasa (06/07) bahwa dalam situs Komite Olimpiade Jepang (JOC), Son Kee-chung tidak diperkenalkan sebagai orang Korea. 
 
Menurut hasil catatan kontingen atlet Jepang untuk olimpiade, terdapat penjelasan bahwa Son Kee-chung berpartisipasi di Olimpiade Berlin ke-11 pada tahun 1936. Namun, situs itu hanya menjelaskan beberapa informasi, termasuk jenis olahraga : maraton; nama atlet : Son Kee-chung; hasil : medali emas maraton pria (2 jam 29 menit 19,2 detik). Informasi yang dimuat tidak mencantumkam penjelasan tambahan, seperti keterangan bahwa pada tahun 1936, Korea berada di bawah kolonialisasi Jepang.
 
Akibatnya, banyak pembaca di laman sitis tersebut mengira Son adalah atlet Jepang. 
 
Pemimpin Vank, Park Gi-tae, menyatakan bahwa atlet Son Kee-chung adalah orang Korea yang telah diakui oleh dunia olahraga baik di dalam maupun di luar negeri, serta merupakan pahlawan olahraga Korea pertama yang dipilih oleh Komite Olahraga dan Olimpiade Korea (KOC).
 
Oleh karena itu, Vank telah meminta JOC untuk merevisi hal tersebut, dan menyampaikan informasi sesuai dengan informasi perkenalan atlet yang dibuat oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai Son Kee-chung. 
 
Sementara itu, pemerintah Jepang menampilkan foto Son Kee-chung, yang mengenakan mahkota lambang Olimpiade, sebagai peraih medali emas dari Jepang di pameran peraih medali Olimpiade di museum di sekitar Stadion Olimpiade Tokyo pada bulan Maret tahun lalu. 
 
Vank juga meminta kepada pengelola museum Olimpiade Jepang tersebut untuk merevisi penjelasan mengenai Son Kee-chung yang hanya memuat keterangan 'atlet maraton pria di Olimpiade Berlin tahun 1936'. Namun, pihak museum tidak memberikan tanggapan apapun.