Jepang mencatat hampir 10.000 kasus COVID-19 baru untuk pertama kalinya pada hari Kamis (29/07).

Kota tuan rumah Olimpiade, Tokyo, mengonfirmasi lebih dari 3.000 kasus COVID-19 baru pada hari Rabu (28/07), hari keenam Olimpiade diselenggarakan.

Penambahan sejumlah 3.000 kasus di Tokyo adalah yang pertama kalinya sejak bulan Januari tahun lalu, saat kasus pertama COVID-19 di temukan di ibu kota Jepang tersebut.

Sebelumnya, sejumlah pakar telah memperingatkan penambahan kasus harian di Tokyo dapat mencapai 3.000 kasus pada awal Agustus, namun ternyata penyebarannya lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Situasi serupa juga terjadi di wilayah lain di Jepang, sehingga jumlah penambahan kasus harian di Jepang hampir mencapai 10.000 kasus untuk yang pertama kalinya.

Oleh karena itu, tiga prefektur di Jepang meminta pemerintah pusat untuk mengeluarkan status keadaan darurat seperti yang sedang diterapkan di Tokyo.

Namun kenyataannya, status keadaan darurat tidak berpengaruh di Tokyo, sebagaimana aturan pencegahan penyakit tidak dijalankan dengan baik.

Ditambah lagi, kasus varian Delta yang menular sangat cepat pun melonjak, sehingga dapat dilihat pandemi COVID-19 glombang kelima sedang melanda.

Para pakar memperingatkan kemungkinan besar kondisi tersebut akan memburuk.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada hari Selasa (27/07) menyatakan tidak terdapat kemungkinan penghentian Olimpiade Tokyo, namun pihaknya mengkhawatirkan lonjakan tambahan kasus COVID-19 yang luar biasa tersebut.