ⓒ KBS

Korea Selatan dan Korea Utara sedang mempersiapkan kerja sama untuk membangun kereta api lintas perbatasan. Sebelumnya pada tahun 2000 dua Korea pernah berharap untuk menghubungkan rel kereta api yang putus. Rel kereta api yang melintasi Semenanjung Korea mulai tahun 1906 tersebut terputus selama Perang Korea pada tahun 1951. KTT antar Korea pada tahun 2000 menjadi titik balik untuk jalur kereta api yang sudah lama terputus tersebut. Pada bulan September di tahun yang sama, kedua Korea melakukan upacara peletakan batu pertama untuk menghubungkan rute rel Gyoengui dan Donghae. Kemudian pada tgl.17 2007, Korea Selatan dan Korea Utara mengoperasikan kereta api untuk percobaan. 

Pengoperasian uji coba dilakukan pada bagian sepanjang 27,3kilometer antara Munsan dan Gaeseong. Pada tgl.11 bulan Desember 2007, layanan kereta api reguler untuk rute Gyeongui dari Munsan Korea Selatan ke Bongdong di Korea Utara akhirnya dimulai. Pada awalnya jalur rel itu akan digunakan untuk membawa produk dari kawasan industri Gaeseong. Namun sayangnya, layanan kereta api itu dihentikan pada tgl.28 November tahun 2008, menyusul kasus penembakan seorang turis Korea Selatan di resort gunung Geumgang pada bulan Juli.

Dengan meningkatnya ketegangan hubungan antar-Korea, proyek kereta api kembali menemukan dinding pembagian. Korea Utara melakukan tes nuklir kedunya pada tahun 2009 dan menembak kapal Angkatan Laut Korea Selatan Choenan dengan serangan torpedo pada tahun 2010. Ditengah rangkaian berita buruk dalam hubungan antar-Korea, rel kereta api Gyeongui tetap tidak digunakan sampai hari ini. Meskipun demikian kedua Korea baru saja sepakat untuk menghubungkan dua jalur rel kereta api lintas batas dalam Deklarasi Panmunjom pada tgl.27 April lalu. Pemulihan jalur Gyeongui akan menghubungkan dua Korea dan juga membuka era ‘Jalan Sutra Besi’ yang menghubungkan Eropa dengan Asia. Begitu rel kereta api di Korea Utara dimodernisasi, kereta dapat berjalan di jalur ini kapan saja.