Klub Voli Putri Red Sparks Akan Kunjungi Indonesia Untuk Laga Pertandingan Persahabatan
2024-03-14 15:36:42
2018-08-02
Perhatian internasional saat ini tengah mengarah pada kemungkinan bahwa Forum Regional ASEAN (ARF) mampu menyediakan terobosan dalam penyelesaian nuklir Korea Utara. ARF merupakan satu-satunya forum dialog keamanan multilateral dalam level pemerintahan di kawasan Asia Pasifik. Tidak seperti NATO yang bersama-sama menanggapi konflik secara agresif, ARF mendorong tercipatanya keamanan dan kestabilan regional melalui dialog dan konsultasi nyata mengenai kepentingan keamanan yang komprehensif. ARF diikuti 10 negara anggota ASEAN, 10 negara mitra ASEAN dan beberapa negara lain. Negara peserta pertemuan enam pihak untuk penyelesaian nuklir Korea Utara, termasuk kedua Korea, AS, Jepang, China dan Rusia juga hadir dalam forum tersebut. Nuklir Korea Utara saat ini telah menjadi masalah keamanan yang serius di seluruh kawasan Asia, termasuk ASEAN. Oleh karena itu, agenda ARF setiap tahun turut meninjau bagaimana perkembangan nuklir Korea Utara dan upaya penyelesaiannya.
Tahun lalu forum ARF pernah menjadi tempat konflik diplomatik masing-masing pihak, karena meningkatnya krisis nuklir Korea Utara. Namun ARF tahun ini akan menjadi peluang untuk mencari pendorong fase dialog baru, yang tercipta dalam pertemuan puncak antar-Korea dan pertemuan antara AS dan Korea Utara. Saat ini, AS menekankan bahwa Korea Utara harus mengambil langkah substansial menuju denuklirisasi. Sedangkan Korea Utara memfokuskan diri pada deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea. Tindakan Korea Utara ditujukan untuk membuat fasilitas keamanan melalui deklarasi berakhirnya perang sebelum perundingan denuklirisasi dimulai. Artinya, kedua negara masih belum membangun kepercayaan bilateral.
Pemerintah Korea Selatan tengah berupaya untuk mendorong momentum dialog di tengah perbedaan pandangan antara AS dan Korea Utara. Dengan kata lain, Korea Selatan saat ini sedang melakukan usaha pada dua sisi, yaitu mencoba mengumumkan deklarasi untuk mengakhiri perang sekaligus membujuk Korea Utara untuk mengambil tindakan denuklirisasi. Korea Selatan mengatakan bahwa China menunjukkan sikap positif untuk ikut serta dalam deklarasi berakhirnya perang. Pernyataan Korea Selatan atas posisi China tersebut dianggap sebagai jaminan bahwa China akan dilibatkan dalam proses pembangunan rezim perdamaian. Selain itu Korea Selatan juga mendesak China untuk mendorong Korea Utara dalam mengupayakan denuklirisasi. Dengan demikian, Menteri Luar Negeri Kang Kyung-hwa akan memiliki peranan penting dalam diplomasi ARF tahun ini.
2024-03-14 15:36:42
2024-03-19 14:40:05
2024-05-08 16:12:20