Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
2018-11-02
Industri pembuatan kapal Korea Selatan yang menghadapi krisis berhasil menyediakan perbaikan kondisi dengan kembali menduduki posisi puncak penerimaan pesan pembuatan kapal. Meskipun demikian, prediksi kinerja industri perkapalan tetap memburuk karena proses pembuatan kapal yang membutuhkan waktu yang lama, serta beban pada peningkatan biaya. Oleh karena itu, masih banyak upaya yang diperlukan untuk menghidupkan kembali industri pembuatan kapal.
Perbaikan jumlah pesanan pembuatan kapal Korea Selatan muncul karena peningkatan pesanan pembuatan kapal pengangkut gas alam cair (LNG) dan kapal tanker pengangkut minyak mentah ukuran besar (VLCC). Jumlah pesanan kapal VLCC dan kapal pengangkut LNG pada tahun 2016 masing-masing hanya mencapai 14 dan 10 unit saja. Namun jumlah pesanan tahun ini meningkat menjadi 38 unit dan 44 unit. Kebanyakan pesanan itu diberikan kepada perusahaan pembuatan kapal Korea Selatan termasuk Hyundai Heavy Industries.
Di sisi lain, industri pembuatan kapal China mengalami kekurangan dari sisi teknologi dan kualitas. Daya saing China menurun akibat kenaikan harga material dan tenaga kerja. Jumlah pesanan kapal muatan oleh China juga menurun akibat pemasokan yang berlebihan.
Meskipun demikian, masih banyak pihak yang pesimis atas pemulihan industri pembuatan kapal Korea Selatan. Daya saing harga perusahaan China tetap tinggi sementara perusahaan pembuatan kapal Korea Selatan seperti Hyudai dan Samsung pada tahun ini diperkirakan akan mengalami defisit masing-masing 300 miliar won dan 200 miliar won lebih. Oleh karena itu, perusahaan tetap mempertimbangkan efektivitas kegiatan melalui penjualan aset perusahaan, restrukturisasi, penghematan biaya dan pengembangan teknologi.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28