Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
2019-04-09
Pemerintah Korea Selatan berupaya menyusun anggaran tambahan dalam upaya menanggapi kemerosotan ekonomi, bahkan dengan menerbitkan obligasi untuk menutup defisit. Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Hong Nam-ki telah memutuskan tiga tujuan utama pengalokasian anggaran tambahan, yakni untuk mengurangi debu halus, memulihkan perekonomian termasuk ekspor dan menciptakan pekerjaan. Pada awalnya, keperluan anggaran tambahan itu lebih dikhususkan untuk menanggulangi masalah debu halus. Namun pengamat memperkirakan bahwa pemerintah pada akhirnya memfokuskan penggunaan anggaran tambahan itu untuk perekonomian, karena prospek pertumbuhan domestik sangat buruk.
Langkah-langkah untuk mengurangi debu halus berpusat pada pemasokan alat canggih pengukur dan pengawas debu halus, dan secara lebih dini memberhentikan pengoperasian kendaraan disel tua. Dalam hal penciptaan lapangan kerja, pemerintah menyebut peningkatan bantuan yang sesuai di setiap rumah tangga, dan penyediaan jaringan keselamatan sosial. Saat ini, timbul berbagai spekulasi mengenai skala anggaran tambahan yang berkisar antara 4 triliun hingga 9 triliun won. Namun alokasi anggaran untuk menangani masalah debu halus diharapkan tidak akan menembus satu triliun won. Dengan kata lain, penggunaan anggaran tambahan akan tetap difokuskan pada pemulihan kondisi ekonomi. Prediksi tentang dana maksimal sebesar 9 triliun won untuk anggaran tambahan kali ini menyusul pernyataan dari Hong. Dia telah mengatakan skala anggaran itu masih belum ditentukan, tetapi jumlah itu tidak akan mencapai tingkat rekomendasi IMF. Badan Moneter Internasional itu sebelumnya telah merekomendasikan dana sebesar 9 triliun won untuk memulihkan perekonomian Korea Selatan.
Menteri Hong menyebutkan pemerintah tidak dapat menghindari penerbitan obligasi untuk menutup defisit negara. Artinya sumber dana yang tersedia tidak cukup, sehingga sulit untuk menyusun anggaran tambahan hanya dengan surplus pajak. Total pengeluaran pemerintah dari anggaran tahun ini telah meningkat 9,5% dibandingkan tahun lalu.
Obligasi pemerintah yang diterbitkan untuk menutup defisit terjadi ketika alokasi melebihi pendapatan saat ini.
Meskipun demikian, anggaran tambahan besar-besaran dibutuhkan karena kondisi ekonomi yang tidak baik. Menurut statistik, fluktuasi siklikal ekonomi Korea, seperti indeks yang memprediksi kondisi ekonomi saat ini dan indeks yang memprediksi ekonomi masa depan, turun bersamaan selama 9 bulan berturut-turut. Selain itu, produksi industri, konsumsi dan investasi semuanya turut jatuh pada bulan Febuari lalu. Volum ekspor pada bulan Maret juga ikut turun 8,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan bahkan terus bergerak ke jalur penurunan selama empat bulan terakhir. Dalam situasi seperti ini, penggunaan anggaran tambahan kali ini diharapkan untuk menggairahkan produksi, investasi dan ekspor.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28