© KBS

Di masa lalu, jalur kereta api berfungsi sebagai sarana transportasi utama di Korea Utara. Hanya 10 persen dari total jalanan di Korea Utara yang telah diaspal, dan panjang seluruh jalanannya hanya mencapai 21 persen dibandingkan Korea Selatan. Kemerosotan ekonomi dan masalah kereta api mendorong munculnya sarana transportasi alternatif, yaitu, servi-cha. 

Di Korea Utara, servi-cha merujuk pada semua jenis kendaraan yang digunakan untuk mengirimkan produk dengan imbalan uang. Dapat dikatakan bahwa servi-cha mencerminkan munculnya ekonomi pasar di Korea Utara. 

Saat ini, tidak hanya truk kargo dan kendaraan militer tetapi bus, mobil van dan sepeda motor juga ikut digunakan sebagai metode transportasi. Karena jenis servi-cha semakin beragam dari waktu ke waktu, biaya transportasi menjadi stabil dan transparan. Di tengah persaingan yang ketat, pengiriman yang akurat menjadi faktor penting bagi operator layanan, yang karena itu berupaya untuk meningkatkan kualitas jasa mereka. Misalnya, operator mempekerjakan pekerja yang bertanggung jawab memuat barang-barang ke kendaraan untuk pengiriman yang lebih aman dan lebih efektif. Perkembangan bisnis pengiriman barang tersebut juga telah menciptakan pekerjaan baru. 

Servi-cha sudah menjadi poros utama jaringan distribusi di Korea Utara. Karena negara itu tidak dapat menyediakan sarana transportasi dengan baik, unsur-unsur ekonomi pasar kini tengah diterapkan dalam sistem transportasi Korea Utara.