Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Daya Saing Negara Korsel Urutan ke-13 di Dunia

2019-10-12

Warta Berita

ⓒKBS News

Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Selatan menempati urutan ke-13 di seluruh dunia dalam evaluasi daya saing negara tahun 2019 yang dirilis oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF). Korea Selatan berhasil mempertahankan posisinya untuk peringkat pertama di bidang kestabilan ekonomi makro dan penyediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Namun, urutannya turun di bidang vitalitas perusahaan dan pasar tenaga kerja.


Dalam evaluasi WEF 2019, Singapura menempati urutan pertama dan disusul Amerika Serikat, Hong Kong, Belanda, Swiss, Jepang, Jerman, dan seterusnya. Prestasi Korea Selatan berada di bagian atas di antara negara-negara maju utama. Korea Selatan berada di urutan ke-10 dari 36 negara anggota OECD dan urutan ke-5 dari 17 negara Asia Timur dan Pasifik.


Korea Selatan menduduki urutan ke-13 dalam evaluasi daya saing negara WEF tahun 2008 kemudian sempat turun ke urutan ke-26 pada tahun 2017. WEF mengubah standar evaluasi mulai tahun 2017. Jika standar barunya diterapkan pada tahun itu, maka posisi Korea Selatan seharusnya menjadi urutan ke-17. Oleh karena itu, daya saing negara Korea Selatan telah naik empat tangga dibandingkan tahun 2017.


Dari dua belas bidang evaluasi WEF, Korea Selatan mengalami penurunan urutan di dua bidang yakni, vitalitas perusahaan dan pasar tenaga kerja. Pada setiap evaluasi, pasar tenaga kerja Korea Selatan berprestasi rendah dan urutannya ke-51 untuk tahun ini. Urutan vitalitas perusahaan turun ke urutan ke-25 pada tahun ini dari urutan ke-22 pada tahun lalu. Sedangkan bidang kestabilan ekonomi makro dan penyediaan TIK menduduki urutan pertama pada tahun ini dan tahun lalu.


WEF menilai Korea Selatan sebagai pemimpin global untuk bidang TIK, namun perlu mengembangkan semangat pengusaha yang haus akan tantangan, mendorong kompetisi domestik, memperbaiki struktur serta tren dari pasar tenaga kerja. Penurunan itu dinilai mencerminkan kondisi dalam negeri Korea Selatan baru-baru ini. WEF sudah berkali-kali menunjukkan bahwa ketegangan pasar tenaga kerja Korea Selatan dapat menurunkan daya saing negaranya, nemun belum terus diperbaiki.


Sehubungan dengan pengumuman tersebut, pemerintah Korea Selatan berencana melakukan reformasi pasar tenaga kerja berdasarkan musyawarah masyarakat dan meningkatkan kemampuan inovasi dengan investasi dan pengasuhan industri baru.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >