ⓒYONHAP News

Kata kunci dalam pidato Tahun Baru Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengarah pada “perubahan yang nyata” dan “kemakmuran bersama”. Dia mengusulkan agar pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengunjungi Korea Selatan demi peningkatan hubungan antar-Korea. Dia juga mengangkat peningkatan aliansi Seoul dan Washington, serta kerja sama antara Korea Selatan dan China, dan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang yang berorientasi masa depan. Kata kunci di bidang ekonomi adalah “inovasi” sembari menegaskan bahwa kemerosotan sektor manufaktur dan pengangguran di kalangan pekerja berusia 40-an tahun harus segera diselesaikan. Presiden Moon berjanji untuk menciptakan “keadilan” di seluruh bidang, termasuk pendidikan, perekrutan, tempat kerja, sosial dan budaya secara menyeluruh. Pada waktu yang sama, dia berkomitmen untuk bekerja sama demi kemakmuran melalui perubahan yang nyata.

Pertama-tama, Presiden Moon menyampaikan harapannya agar kedua Korea dapat bekerja sama untuk membuat kondisi bagi pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk dapat mengunjungi Korea Selatan. Presiden Moon dan pemimpin Kim telah mengutarakan kunjungan Kim ke Korea Selatan dalam waktu dekat melalui Deklarasi Bersama Pyongyang pada September 2018. Dalam hal ini, Presiden Moon pernah mengutip sebelumnya bahwa waktu itu adalah dalam tahun 2018. Namun kunjungan Kim ke Seoul gagal terlaksana, karena Korea Utara tidak memberikan tanggapannya.

Presiden Moon secara khusus menyampaikan niatannya untuk meningkatkan hubungan antar-Korea yang tidak berkaitan dengan kebuntuan perundingan nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Dia memperjelas bahwa meskipun perdamaian di Semenanjung Korea membutuhkan kerja sama internasional, tetapi juga ada hal-hal yang bisa diselesaikan melalui kerja sama antar-Korea. Untuk itu, Moon mengusulkan agar Korea Selatan dan Korea Utara saling berdiskusi langsung secara serius dan jujur. Artinya Seoul berharap bahwa kemajuan dalam dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat, akan mengarah pada peningkatan lebih lanjut dalam hubungan antar-Korea di tengah berlanjutnya konflik antara Pyongyang dan Washington.

Moon juga mengangkat Seoul dan Pyongyang terus melanjutkan proyek bersama mereka dalam membangun proyek rel kereta api dan jalan antar-Korea. Diharapkan pula bahwa kedua Korea berupaya agar zona demiliterisasi (DMZ) dapat menjadi distrik perdamaian internasional dan Korea Utara merespons secara positif untuk bersama-sama mendaftarkan DMZ pada Daftar Warisan Dunia UNESCO. Di bidang pertukaran olahraga, Moon juga berkomitmen untuk melanjutkan upaya agar Korea Selatan dan Korea Utara menjadi tuan rumah bersama untuk Olimpiade Musim Panas 2032 dan mengundang Korea Utara dalam kejuaraan angkat besi dan kejuaraan tenis meja internasional di Korea Selatan yang akan digelar pada tahun ini.

Presiden Moon juga menyatakan akan meningkatkan hubungan persekutuan tradisional dengan AS ke tingkat yang lebih tinggi, sembari berupaya bersama demi terlaksananya proses perdamaian di Semenanjung Korea. Dia mendesak Jepang untuk mencabut pembatasan ekspornya terhadap Korea Selatan agar hubungan kedua negara dapat segera berkembang.

Di bidang ekonomi dan sosial, Moon menegaskan akan memberikan bantuan kepada wiraswasta dan usaha kecil untuk membuat masyarakat di mana tenaga kerja dihormati. Disebutkan bahwa inovasi akan lebih diperkuat agar ekonomi negaranya bergerak lebih maju dalam  menghubungkan kenaikkan tingkat pertumbuhan dengan pelonjakan volume ekspor dan investasi peralatan. Selain reformasi peraturan dan pertimbangan kelayakan sistem penentuan gaji upah minimum, Presiden Moon sekali lagi berjanji bahwa dirinya tidak akan berhenti untuk melanjutkan reformasi lembaga kekuasaan demi masyarakat yang adil.