Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Infeksi Massal COVID-19 dari Klaster Itaewon, Seoul dan Penundaan Masuk Sekolah di Korsel

2020-05-16

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Infeksi massal COVID-19 terjadi di kelab-kelab di Itaewon, Seoul sehingga tambahan kasus harian meningkat di seluruh Korea Selatan. Di tengah kondisi itu, setiap tingkatan sekolah di Korea Selatan kembali menunda jadwal masuk sekolah.


Infeksi massal itu bermula dari pasien positif ke-66 di kota Yongin. Pasien itu melakukan kegiatan di empat daerah selama seminggu sejak tanggal 30 April, dua hari sebelum pertama kali menunjukkan gejala dan pada akhirnya dikonfirmasi positif COVID-19 pada tanggal 7 Mei lalu. Di antara tempat kegiatannya itu, sumber infeksi massal dipercaya adalah kelab-kelab malam di Itaewon. Ia mengunjungi lima kelab dalam satu malam dan dari sana mulai bermunculan kasus positif COVID-19 hingga transmisi sekunder.


Jumlah pengunjung kelab-kelab di Itaewon melebihi 7.000 orang dalam liburan panjang di awal bulan Mei lalu dan otoritas yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam mencari pengunjung kelab-kelab tersebut itu karena kelab-kelab tersebut merupakan kelab khusus kaum minoritas seksual dan orang asing berkumpul. Oleh karena itu, sekitar 2.000 orang pengunjung masih belum dapat dihubungi. Padahal banyak pasien yang dikonfirmasi positif dari antara pengunjung kelab-kelab pada hari sama dengan pasien ke-66 di Yongin.


Klaster Itaewon itu mengakibatkan jadwal masuk sekolah dan kegiatan sekolah lainnya ditunda selama seminggu. Sebagian pihak menyerukan agar kembali melakukan jaga jarak sosial dengan mengkritik pemerintah Korea Selatan yang tergesa-gesa mengubah pedoman pencegahan penyakit dari jaga jarak sosial ke jaga jarak dalam kehidupan sehari-hari setelah liburan panjang yang lalu.


Untuk mencegah gelombang kedua pandemi COVID-19, yang terpenting adalah pemeriksaan terhadap semua orang yang terlibat. Jika 90 persen dari antara mereka dapat melakukan pemeriksaan COVID-19, penularan di komunitas dapat dicegah. Oleh sebab itu, otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan mendesak mereka untuk melakukan pemeriksaan anonim, yang menjanjikan identitas mereka agar tidak diketahui publik.


Sementara itu, untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah kota Seoul mengeluarkan perintah untuk melarang masyarakat agar tidak berkumpul di seluruh fasilitas hiburan dan melarang pengguna menaiki kereta bawah tanah terhadap mereka yang tidak menggunakan masker.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >