Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kapal Tanker Minyak Korsel Disita oleh Iran

2021-01-09

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae pada tanggal 7 Januari menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan sebuah kapal tanker minyak berbendera Korea Selatan, Hankuk Chemi yang disita oleh Iran.


Kapal Hankuk Chemi yang berlayar dari Arab Saudi ke Uni Emirat Arab ditahan di Pelabuhan Bandar Abbas oleh Korps Pengawal Revolusi Iran pada tanggal 4 Januari dengan alasan pencemaran lingkungan maritim.


Penyitaan kapal Hankuk Chemi itu tampaknya disebabkan oleh hubungan yang kurang baik antara Korea Selatan dan Iran dan konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran, bukan soal pencemaran lingkungan.


Saat disita, Hankuk Chemi sedang berlayar ke Fujairah, Uni Emirat Arab dengan memuat tiga jenis zat kimia. Perusahaan pemilik Hankuk Chemi menyatakan pihaknya mengikuti pemeriksaan reguler setiap tahunnya, melakukan pemeriksaan ketat tiga bulan yang lalu, dan membuang air setelah menyaring mikroba. Oleh sebab itu, kapal tersebut tidak mungkin mencemari laut jika tidak muncul unsur eksternal. Awak kapal Hankuk Chemi semuanya berjumlah 20 orang, yakni lima orang warga negara Korea Selatan, sebelas orang warga Myanmar, dua orang warga Indonesia, dan dua orang warga Vietnam.


Selat Hormuz kini dalam ketegangan menyambut satu tahun tewasnya Komandan Qasem Soleimani dalam serangan udara yang diluncurkan AS pada tanggal 3 Januari 2020.


Iran merasa tidak puas dalam hubungannya dengan Korea Selatan karena uang ekspor minyak Iran ke Korea Selatan sebesar tujuh miliar dolar AS dibekukan akibat sanksi AS terhadap Iran dan permasalahan tersebut masih dibicarakan hingga saat ini. Oleh karena itu, penyitaan kapal Korea Selatan dapat dianalisis bahwa Iran ingin menyelesaikan permasalahan dana yang dibekukan tersebut sekaligus menekan AS.


Untuk menyelesaikan penyitaan kapal Hankuk Chemi, pemerintah Korea Selatan mengirim unit militer anti-pembajakan, Cheonghae ke perairan dekat Selat Hormuz dan meminta pemerintah Iran untuk membebaskan kapal dan awaknya. Pemerintah Korea Selatan juga mengirim delegasi ke Iran pada tanggal 7 Januari.


Pihak Iran menyebutkan bahwa delegasi Korea Selatan tidak perlu datang ke Iran dan setelah delegasi Korea Selatan tiba di negaranya, mereka menekankan bahwa kedatangan tersebut dilakukan untuk membahas isu dana yang dibekukan, bukan penyitaan kapal. Sikap Iran tersebut menyatakan bahwa masalah utamanya saat ini adalah dana milik Iran yang dibekukan di bank domestik Korea Selatan.


Dana Iran yang disimpan di rekening won Korea di bank Korea Selatan digunakan untuk membayar ekspor minyak mentah yang sebelumnya digunakan oleh perusahaan Korea Selatan untuk membayar ekspor barang Iran. Tetapi rekening tersebut dibekukan karena sanksi dari pemerintahan Trump terhadap Iran yang mengundurkan diri dari kesepakatan nuklirnya. Terkait hal tersebut, Korea Selatan, AS, dan Iran diketahui tengah membicarakan dana tersebut agar digunakan untuk membeli vaksin COVID-19.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >