Jalur Penerbangan Pesawat Korsel-Indonesia Bertambah
2024-02-02 14:21:28
#Citra Musik Korea l 2021-10-06
Irama Bebas dari Sangnyeongsan
Pada tahun 700 masehi, tidak lama setelah kerajaan Silla menyatukan tiga kerajaan, Raja Sinmun membangun kuil Gameunsa di laut Timur yang didedikasikan untuk ayahnya, Raja Munmu. Namun, ada sebuah pulau yang muncul di depan kuil tersebut dan di pulau itu, terdapat pohon bambu yang terbagi menjadi dua pada siang hari dan kembali menyatu pada malam hari. Raja yang mendengar kisah itu langsung pergi ke pulau tersebut. Pada waktu itu, seekor naga berkata bahwa bambu itu dikirim oleh Raja Munmu yang mengkhawatrikan keadaan negara, dan meminta membuat alat musik dengan menggunakan bambu ajaib. Jika memainkan alat musik itu, suaranya bisa mengusir pasukan musuh, membawa hujan saat musim kemarau, menghentikan hujan saat banjir, dan meredakan wabah penyakit. Alat musik itu diberi nama 'manpasikjeok' yang berarti 'menghapuskan segala kecemasan'.
Hutan Bambu
Alat-alat musik tiup Korea kebanyakan terbuat dari bambu. Sesuai dengan ketebalan atau cara dimainkannya, alat musik itu mengeluarkan suara yang berbeda. Karena ada ruang kosong di dalam bambu, maka mudah diolah menjadi alat musik, dan karena keras maka bentuknya tidak berubah. Selain itu, kalangan sarjana menyukai bambu karena selalu hijau sepanjang tahun. Daun bambu yang bergerak-gerak di musim panas karena tiupan angin terasa menyegarkan.
Jukjisa
Kali ini, kami perkenalkan musik jenis gasa berjudul "Jukjisa". Gasa adalah lagu yang dinikmati oleh kalangan sarjana sebagai lagu yang dinyanyikan dengan permainan alat musik jenis seruling. Sebenarnya, "Jukjisa" berhubungan dengan kisah istri raja China kuno yang menitikkan air mata di pohon bambu karena raja meninggal dunia, dan kemudian melemparkan dirinya ke sungai. Namun, lagu "Jukjisa" yang kami perkenalkan hari ini menceritakan tentang pemandangan yang indah dan adat istiadat.
2024-02-02 14:21:28
2024-01-23
2023-10-16