Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Suksesnya peluncuran dan komunikasi pertama dengan satelit berukuran sedang generasi berikutnya nomor 1 pada tanggal 22 Maret lalu memiliki makna besar di dalam sejarah pengembangan luar angkasa Korea Selatan. Korea Selatan mulai mengembangkan satelit sejak awal tahun 1990 lalu, dan hingga saat ini, telah mengembangkan 16 unit satelit. Namun kali ini, Korea Selatan berhasil mengembangkan satelit berukuran sedang menurut teknologi saat ini. Selain itu, Korea Selatan berencana meluncurkan roket luar angkasa gaya Korea pertama 'Nuri' pada bulan Oktober mendatang. Apabila peluncuran itu berhasil, Korea Selatan akan menjadi negara ketujuh di dunia yang memiliki teknologi peluncur secara mandiri setelah Amerika Serikat, Rusia, Eropa, China, Jepang dan India.
Industri luar angkasa memiliki potensi tanpa batas untuk dikembangkan di masa depan. Oleh karena itu, negara-negara maju meningkatkan investasi industri luar angkasa sebagai industri inovasi di generasi mendatang. Sementara itu, perusahaan swasta seperti Tesla, Amazon, dan lainnya juga bersaing untuk menguasai industri luar angkasa melalui ide-ide kreatif.
Pemerintah Korea Selatan menanamkan modal dengan berani agar tidak kalah dalam persaingian 'New Space'. Untuk itu, Korea Selatan akan meluncurkan dan mendaratkan di bulan pada tahun 2030 mendatang, dengan menggunakan peluncur gaya Korea. Luar angkasa telah berubah menjadi subyek untuk kegiatan ekonomi. Menurut laporan dari Institut Riset Luar Angkasa Korea (Korea Aerospace Research Institute), apabila Korea Selatan meningkatkan volume industri luar angkasa sampai 7 persen dari 0,8 persen pada saat ini, 534.300 unit lapangan kerja dapat diciptakan di industri terkait. Saat ini, Korea Selatan berfokus pada industri luar angkasa sebagai daya gerak pertumbuhan baru ekonomi Korea Selatan. Perhatian dan dukungan sektor swasta dan pemerintah sangat dibutuhkan.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28