Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Kim Jeong-ja

#Citra Musik Korea l 2013-01-02

Citra Musik Korea

Kim Jeong-ja
Gayageum telah mengalami banyak perubahan sejak akhir masa Joseon, sehingga sekarang ada beberapa jenisnya. Musik yang baru saja kita dengarkan adalah Jeongak, musik yang dinikmati oleh kaum sarjana, dan masih dipertahankan bentuk asli dari kerajaan Gaya. Bahkan, musik itu mengandung pikiran orang-orang pada masa lalu tentang musik. Pemain Kim Jeong-ja sudah cukup lama menjadi profesor di jurusan musik tradisional Korea, Universitas Nasional Seoul. Tapi, beberapa tahun lalu, dia pensiun. Pemain kawakan Kim Jeongja mulai mempelajari Gayageum setelah dia kuliah pada tahun 1960. Awalnya, dia bercita-cita menjadi penyanyi klasik musik Barat. Namun, dia terpaksa menyerahkan diri, karena ditolak dari jurusan vokal klasik. Pada saat itu, keinginan masyarakat tentang medernisasi membuat kebanyakn orang berpikir bahwa kebudayaan tradisional usang harus dihapuskan. Dalam suasana itu, Kim Jeong-ja yang masih bercita-cita menjadi penyanyi klasik itu pernah merasa malu, karena harus membawa Gayageumnya di depan umum. Namun, pikirannya mulai berubah dan menaruh perhatian pada musik tradisional setelah dia bertemu dengan Profesor Lee Hye-ku yang telah mendirikan Departemen Musik Korea dan berupaya keras untuk mempromosikan musik tradisional. Kim Jeong-ja baru menyadari bahwa dia harus bertanggung jawab atas musik pilihannya dan memutuskan untuk mengabdikan hidupnya guna mempelajari musik Jeongak yang dimainkan oleh kaum sarjana untuk mengendalikan pikiran dan perasaan mereka.
Pemain Kim Jeong-ja menjelaskan perasaannya saat bermain musik Jeongak sebagai berikut: Dalam bagian pertama, dia merasakan gerakan halus seperti kehidupan bertunas dari bawah bumi dingin ada musim dingin. Sewaktu menghasilkan bunyi nada tinggi, tampaknya bunyi murni yang dihasilkannya melonjak sampai langit. Apakah pendengar juga merasakan hal yang sama seperti pemain kawakan itu? Dalam rangka melestarikan dan mewariskan musik tradisional, khususnya Jeongak, dia mendirikan sebuah perhimpunan musik yang disebut 'Jeongnongakheo' yang terdiri dari musisi-musisi kawakan yang bekerja sebagai dosen di setiap perguruan tinggi. 'Jeongnongakheo' berarti membudidayakan musik sengat tepat untuk dapat mengendalikan hati orang. Singkatnya, dia ingin membantu membesarkan orang yang sungguh-sungguh dengan musik yang tepat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >