Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Cho Young-suk

#Citra Musik Korea l 2013-01-09

Citra Musik Korea

Cho Young-suk
Gukgeuk wanita merupakan suatu bentuk pertunjukan musik tradisional yang anggotanya terdiri dari penyanyi perempuan saja. Gukgeuk wanita ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1948 oleh para penyanyi Pansori perempuan yang terkenal seperti Kim So-hee, Park Kwi-hee, dan Im Choon-Aeng. Pada tahun berikutnya pertunjukan mereka yang bernama berhasil mendapatkan popularitas besar dan pertunjukan Gukgeuk itu sangat digemari publik di seluruh Korea sampai awal tahun 1960-an. Ciri khas pertunjukan Gukgeuk adalah menyusun kembali kisah dan musik berdasarkan mitos dan sejarah. Bahkan, kepopuleran dan keunikan Gukgeuk itu bisa mempengaruhi minat banyak gadis untuk menjadi anggota rombongan Gukgeuk. Namun demikian, Gukgeuk mulai dilupakan setelah modernisasi dan munculnya televisi.
Penyanyi kawakan Cho Young-suk dilahirkan di daerah Wonsan Provinsi Hamgyeong Selatan pada tahun 1934. Ayahnya adalah Cho Mong-silyang merupakan penyanyi Pansori yang sangat terkenal pada masa penjajahan Jepang. Namun Cho Young-sook belajar bernyanyi dari kerabatnya karena ayahnya sendiri sibuk dengan karirnya. Dia sangat pintar sehingga bisa bersekolah di Sekolah Guru Wonsan. Saat Perang Korea terjadi, dia berhenti sekolah lalu bergabung dengan rombongan Gukgeuk yang dipimpin oleh Im Choon-Aeng. Berkat pelatihan masa kecil serta bakat dan daya ingatnya yang luar biasa, dia mampu membawakan kembali setiap syair dari lagu-lagu lama. Gukgeuk wanita hanya sempat populer dalam waktu yang singkat, tetapi berhasil memberikan pengaruh yang mendalam pada perkembangan musik tradisional Korea.
Dengan kata lain, Gukgeuk menghadirkan suatu bentuk musik baru yang belum pernah ada sebelumnya di Pansori tradisional. Rombongan Gukgeuk memodifikasi alat musik yang ada untuk menghasilkan musik dan efek audio yang lebih baik. Musisi Gukgeuk, baik penyanyi maupun pemainnya selalu berpikir dan berusaha untuk menciptakan musik baru. Beberapa karya musik yang diciptakan pada waktu itu pun masih dimainkan hingga sekarang.
Cho Young-suk adalah seorang pegiat kesenian pertunjukan topeng "Baltal", warisan budaya non-bendawi penting no. 79. Baltal adalah pertunjukan topeng yang dilakukan dengan cara menempatkan topeng pada kaki pemain. Pada umumnya bagian tubuh pemain yang lain disembunyikan di balik tirai, sehingga penonton hanya melihat kaki bertopeng saja. Gerakan lucu topeng kecil dan berbagai efek suara menetapkan Baltal sebagai komedi yang baik. Namun, sayangnya, pertunjukan Baltal itu tidak lagi diminati oleh musisi muda.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >