Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Sohn Beom-ju

#Citra Musik Korea l 2013-01-16

Citra Musik Korea

Sohn Beom-ju
Yeowa adalah dewi dalam mitos Cina. Ia berwajah cantik tapi tubuhnya menyerupai ular. Ia menciptakan manusia dari tanah lumpur. Yeowa selalu memikirkan kebahagiaan manusia ciptaannya, sehingga ia membuat sistem pernikahan. Biasanya, jika seorang pria dan seorang wanita bertemu untuk pertama kalinya, mereka cenderung merasa malu dan canggung. Seketika sang dewi Yeowa memikirkan bagaimana memcahkan masalah itu, ia menjatuhkan labu berongga yang dibawanya. Kemudian, ia mendengar bunyi indah yang dihasilkan labu berongga yang disentuh angin. Sang dewi menempelkan beberapa alang-alang pada labu untuk membuat suara yang lebih manis dan merdu. Inilah instrumen musik bernama Saenghwang.
Instrumen Saenghwang berasal dari Cina, tetapi telah dimainkan di Korea sejak masa Kerajaan Tiga Negara sebagai alat musik tradisional. Sebuah lonceng perunggu di Kuil Sangwon, yang ditetapkan sebagai Harta National No. 36, terkenal dengan sebuah ukiran bergambar dewi terbang yang sedang meniup Saenghwang. Ukiran itu diciptakan kembali pada dinding luar gedung kesenian Sejong di Seoul. Saenghwang adalah instrumen yang sulit dibuat. Sejak semua Saenghwang terbakar pada penyerangan Jepang di masa pertengahan Kerajaan tahun 1592 dan tidak ada lagi orang yang bisa membuatnya, alat musik itu terpaksa diimpor dari Cina. Keadaan itu menjadikan harga Saenghwang mahal dan jumlah pemainnya juga berkurang. Musik Saenghwang diturunkan oleh hanya sedikit jumlah pemainnya dan hampir lenyap setelah masa penjajahan Jepang. Pada saat yang paling kritis, pemain suling Sohn Beom-ju menaruh perhatiannya pada Saenghwang tersebut. Dia mengembangkan cara baru untuk memainkan Saenghwang dan belajar bagaimana membuat instrumen itu dari Cina pada awal tahun 1990-an. Dia juga menyusun musik permainan Saenghwang dan menghadirkan Saenghwang di dunia.
Sohn Beom-ju mengambil jurusan Piri, suling Korea, di Sekolah Menengah Nasional Gukak dan bergiat di Orkes Gugak KBS dan Orkes Pusat Gugak Nasional. Kemudian, dia bekerja sebagai asisten konduktor untuk Orkes Gugak remaja Korea dan konduktor utama untuk Orchestra Gugak Nangye. Dia mendirikan Lembaga Penelitian Saenghwang Korea, lalu mengajar dan mewariskan tradisi Saenghwang kepada generasi muda. Dia mengeksplorasi berbagai kemungkinan Saenghwang sebagai alat musik. Suara mistis Saenghwang telah mempesona hati orang-orang sejak zaman dahulu, namun kini ruang lingkupnya telah diperluaskan sebagai musik kreatif berkat sejumlah pemain muda Saenghwang. Itu adalah contoh yang bagus bagaimana dedikasi seseorang dapat memperkaya musik Korea.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >