Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Kim Yeon-su

#Citra Musik Korea l 2013-01-30

Citra Musik Korea

Kim Yeon-su
Pansori adalah musik milik rakyat. Pada zaman dahulu, ada seseorang yang hidup dengan membacakan buku dengan menarik bagi orang-orang buta huruf. Diduga Pansori dikembangkan oleh para pendongeng tersebut dengan menambahkan irama dan meniru tokoh-tokoh dalam cerita dan diciptakan kembali sebagai salah satu jenis pertunjukan yang memiliki irama dan melodi. Pada akhir zaman Dinasti Joseon, baik raja maupun bangsawan menikmati Pansori. Sesuai dengan kemampuan penonton terbelajar, puisi Cina atau ungkapan bahasa indah dimasukkan dalam lirik Pansori. Tapi, badut yang berasal dari kalangan rendah tidak mampu mengerti lirik rumit secara menyeluruh, sehingga bunyi dan makna kata-kata yang dipakainya tidak dapat dipahami penonton. Pada masa penjajahan Jepang, Penyanyi kawakan Kim Yeon-su adalah orang yang berupaya untuk membetulkan semua kesalahan tersebut dalam Pansori.
Kim Yeon-su lahir di Goheung, Provinsi Jeolla Selatan pada tahun 1907. Dia telah mempelajari sastra Cina di sebuah sekolah desa setempat hingga usia 14. Setelah lulus dari sekolah dasar Goheung, dia masuk ke SMU Jongdong. Pada waktu itu, dia tergolong orang terbelajar diantara para penyanyi Pansori. Setelah menyelesaikan sekolah, dia kembali ke kampung halamannya untuk bertani, seperti ayahnya. Namun pada suatu hari, dia sempat mendengar nyanyian dari penyanyi kawakan Lee Dong-baek melalui radio dan langsung berminat untuk mempelajari nyanyian Sori. Dia mulai mempelajari Sori pada usia 29 tahun dan dianggap terlalu tua baginya untuk mempelajari Pansori. Setelah mempelajari Pansori dari penyanyi kawakan, Yoo Sung-jun, dia menghadirkan diri dalam perhimpunan penelitian vokalis Joseon dan mempelajari lima buah Pansori dari penyanyi Pansori terkenal, Song Man-gab dan Jeong Jeong-yeol. Meskipun cukup berbakat, dia harus berlatih lebih keras daripada rekan-rekannya, karena suaranya masih kasar dan memiliki volume rendah. Bahkan, dia berupaya untuk menekankan lafalan dan makna lirik yang selama ini salah dinyanyikan oleh penyanyi sebelumnya, maka nyanyian Pansorinya terdengar terlalu kaku.
Pada tahun 1967, penyanyi Kim Yeon-su mencoba menyiarkan rekaman kelima karya Pansori utama di siaran televisi Donga. Untuk itu, dia merekam nyanyian Sori itu tiga hingga empat jam sehari. Rekaman nyanyian Sori itu dibagi menjadi 140 segmen dan ditayangkan selama 10 menit setiap segmen. Pada saat itu, Pansori masih mendapat perhatian dan banyak masyarakat menggemarinya, maka hasil karya Pansori dapat dijadikan album sehingga kita dapat menikmatinya hingga sekarang. Penyanyi kawakan Kim Yeon-su juga menerbitkan sebuah buku lirik Pansori berdasarkan 5 buah Pansori utama untuk menciptakan suatu sistem guna mengajari Sori dan membimbing murid-muridnya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >