Sukses Melatih Timnas Indonesia, Netizen Berharap Shin Tae-yong Jadi Capres
2024-04-26 16:22:14
#Citra Musik Korea l 2022-12-09
Cheongsanri Byeokgyesuya
Pada masa Dinasti Joseon, gisaeng atau wanita penghibur adalah salah satu pekerjaan berkelas. Meski dengan kelas sosial bawah dan menjadi pelayan di pemerintahan, pekerjaan ini terafilitasi dengan kantor pemerintahan jadi bisa dikatakan gisaeng sama dengan pegawai negeri. Tugas mereka yang harus melayani kaum bagsawan, yangban, mewajibkan mereka untuk bisa baca tulis, membuat puisi, melukis, bernyanyi, menari dan bermain musik layaknya seorang seniman. Salah satu gisaeng yang paling terkenal pada masa Dinasti Joseon adalah Hwang Jini. Ia memutuskan menjadi gisaeng setelah ditinggal pergi selama-lamanya oleh orang yang mencintainya. Selain punya bakat seni yang hebat, wajahnya juga sangat cantik. Hwang pandai dalam menulis puisi dan bermain alat musik geomungo. Puisi-puisi karyanya masih dinyanyikan sampai sekarang. Salah satunya adalah puisi berjudul Cheongsanri Byeokgyesuya.
Geomungo Tamyeonseo
Sebagai seorang gisaeng yang sangat terkenal, Hwang Jini sangat diidamkan para bangsawan dan cendikiawan. Salah satunya adalah seorang cendikiawan bernama Byeokgyesu. Ia melakukan banyak cara agar bisa menemui wanita itu. Salah satunya adalah dengan memancingnya dengan permainan alat musik geomungo. Begitu Hwang datang, ia pura-pura tidak tahu kedatangannya dan segera pergi. Tapi tidak disangka Hwang malah bernyanyi, mengulang lirik lagu yang baru saja didengarnya. Byeokgyesu pun langsung jatuh dari kudanya, kaget mendengar suara nyanyian itu.
Di daerah Buan, Provinsi Jeolla Utara, juga ada seorang gisaeng bernama Maechang yang sangat terkenal. Ia juga dikenal sebagai penulis puisi yang berbakat. Sampai-sampai para pegawai pemerintahan saat itu mengumpulkan uang untuk menerbitkan puisi karyanya setelah ia meninggal. Maechang dikenal dekat dengan Heo Gyun, seorang penulis dongeng Hong Gildong, karya sastra tertua yang semuanya ditulis dalam huruf asli Korea, Hangeul. Saking dekatnya, Heo Gyun menganggap Maechang sebagai sahabat, bukan sebagai seorang gisaeng. Lagu dengan judul Geomungo Tamyeonseo yang berarti Saat Bermain Geomungeo diciptakan untuk menghormatinya karena ia telah mendedikasikan hidupnya untuk alat musik geomungo.
Moende Nim
Gyeseom adalah seorang wanita penghibur yang memegang prinsip hidup dengan sangat teguh. Bahkan seorang bangsawan yang telah mendukungnya selama 10 tahun, ia tinggalkan begitu saja meski hanya karena salah kata yang tidak disengaja. Setelah itu, ia bertemu seorang bangsawan bernama Lee Jeongbo yang mengizinkannya belajar bernyanyi pada seorang guru yang baik hati sampai akhirnya menjadi terkenal dan dipanggil ke istana kerajaan. Namun setelah Lee meninggal, ia sangat terpukul. Hidupnya berubah dipenuhi kesedihan. Setelah semakin berumur, dengan ikhlas Gyeseom meninggalkan pekerjaannya. Ia jual semua baju dan harta bendanya untuk membeli tanah dan membangun rumah kecil di pedesaan. Gyeseom memilih tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil yang ia bangun di kaki gunung di Provinsi Gangwon. Setiap hari, siang dan malam yang ia lakukan hanya membaca doa dan ayat-ayat Budha.
2024-04-26 16:22:14
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42