Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Pungjin Sewol / Taepyeongga / A Prayer

#Citra Musik Korea l 2023-12-22

Citra Musik Korea

Pungjin Sewol / Taepyeongga / A Prayer
I Pungjin Sewol
Lagu dengan judul “I Pungjin Sewol” (이 풍진 세월) adalah lagu adaptasi dari sebuah lagu himne dari Amerika dengan judul “When I Got Home”. Lagu adaptasi ini dirilis pada tahun 2019 dengan iringan petikan alat musik gayageum. Pada tahun 1919 saat Korea berada di bawah pemerintah kolonial Jepang, rakyat Korea hidup dengan penuh penderitaan. Banyak orang yang putus asa akan kebebasan dan kemerdekaan. Pada masa-masa itu, lagu ini mulai banyak dinyanyikan untuk membangkitkan semangat rakyat Korea yang mulai padam. Sebenarnya lagu ini juga dinyanyikan di Jepang untuk mengenang para pelajar yang meninggal dalam kecelakaan di tengah laut. Tetapi di Korea, lagu ini menjadi lagu yang melambangkan harapan. Lagu ini konon adalah lagu pop Korea pertama. Namun saat pertama kali dirilis, lagu ini dinyanyikan dalam bentuk lagu minyo atau lagu rakyat. 

Taepyeongga
Lagu “Taepyeongga” (태평가) berasal dari daerah Gyeonggi. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk menikmati hidupnya yang hanya sekali saja. Lagu rakyat atau minyo ini pertama kali dirilis pada masa kolonial Jepang. Akan tetapi, lagu ini sangat populer di tengah masyarakat saat terjadi perang saudara di Semenanjung Korea. Saat itu seorang penyanyi bernama Lee Eunju menyanyikan lagu ini dengan gaya yang sederhana untuk menghibur orang-orang yang lelah berperang dan mengungsi dari kampung halaman mereka. Sedangkan lagu versi aslinya yang merupakan lagu gagok dengan judul “Taepyeongga” mengisahkan kehidupan damai yang diwujudkan oleh raja-raja Tiongkok kuno. Dahulu masyarakat Korea seringkali membicarakan harapan-harapan akan masa depan seolah-olah harapan itu telah terwujud sekarang. Meskipun dalam situasi penuh keputusasaan, orang-orang terbiasa membicarakan harapan-harapan perdamaian di masa depan. Harapan yang harus selalu diucapkan meski di masa sulit sekalipun, agar orang-orang tidak semakin putus asa dan semakin bersemangat untuk menjemput masa depan yang damai dan sejahtera. 

A Prayer
Semua orang pasti pernah melewati masa-masa sulit dalam hidup. Di saat-saat seperti itu, berserah diri dan memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa tentu bisa membuat hati lebih tenang dan damai. Semua orang yang pernah melakukannya pasti tahu seperti apa rasanya memanjatkan doa kepada Tuhan. Mulai dari doa-doa untuk kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri, untuk keluarga, dan untuk orang-orang yang dicintai semua dipanjatkan. Doa-doa untuk seluruh umat manusia agar diberikan kebahagiaan, dijauhkan dari mala petaka dan penderitaan pun tak pernah terlupakan. Doa menjadi harapan manusia kepada Sang Pencipta untuk memohon perdamaian di dunia ini. Hari raya Natal yang suci dan penuh damai sangat cocok dengan lagu berjudul “A Prayer” karya Jeong Jaeil ini. 2000 tahun lalu, Tuhan Yesus turun ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan dengan ikhlas mempersembahkan nyawa-Nya demi penebusan dosa-dosa umat manusia. Kehadiran Tuhan Yesus ke dunia bisa dimaknai sebagai teladan untuk umat manusia. Teladan yang dengan penuh keikhlasan rela berkorban demi perdamaian dan kesejahteraan untuk orang-orang yang tengah menderita. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >