Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Bocah yang pintar memanah

2018-03-14

Bocah yang pintar memanah
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pria bernama Jumong.

Dia lahir dari putra dewa lagit, Haemosu dan putri dari dewa laut Yuhwa.

Namun, si Jumong ini dibesarkan oleh Geumwa, seorang raja di negeri Buyeo Timur.

Selain Jomong, Geumwa mempunyai 7 orang putra lainnya dan mereka tidak menyukai si Jumong ini.

Putra 1: "Ayah kita selalu sayang sama Jumong saja."

Putra 2: "Iya, padahal ia bukan anak kandungnya."


Raja Geumwa menyayangi si Jumong karena ia pintar memanah.

Putra-putra Geumwa yang lain cembur pada Jumong sekaligus takut karena si Jumong yang menjadi anak kesayangan ayah mereka kelak menjadi raja di negerinya.

Putra 1: "Jangan-jangan si Jumong dijadikan raja di negeri kita."

Putra 2: "Betul kak! Kita seharusnya mengusir atau membunuh si Jumong sebelum dia diangkat menjadi raja di negeri kita."


Ibu kandung Jumong, Yuhwa yang mengetahui hal itu memanggil Jumong untuk memberitahukannya.

Yuhwa : "Di negeri Buyeo banyak yang cembur padamua, jadi kamu tinggalkan Buyeo dan mewujudkan cita-citamu di tempat lain yang aman.

Jumong : "Iya, ibu. Saya segera meninggalkan negeri ini."


Jumong meninggalkan Buyeo bersama dengan tiga orang sahabatnya, Oi, Mari, dan Hyeopbo.

Di tengah jalan rombongan Jumong dikejar sekelompok orang yang ingin membunuhnya.

Jumong : "Gwat, kita dikejar orang. Jika bisa menyeberangi sungai ini, mungkin kita jadi selamat. Tapi ... bagaimana bisa menyeberanginya, ya?"

Setelah tiba di tepi sungai Eomhosu, Jumong berdoa kepada dewa langit.

Jumong : "Saya adalah putra dari Haemosu, putra dari dewa langit dan Yuhwa, putri dari dewa laut. Saya sedang dikejar oleh orang yang ingin membunuh saya. Tolonglah agar saya bisa menyeberangi sungai ini untuk menyelamatkan nyawa saya dari mereka."

Setelah Jumong selesai berdoa, terjadilkejadian yang ajaib.

Oi : "Lihat itu, Jumong! Ikan-ikan terapung."

Ikan-ikan di dalam air tiba-tiba terapung pada permukaan sungai dan membentuk jembatan agar rombongan Jumong bisa melintasi suangi.

Jumong : "Iya, Dewa mendengar doaku. Ayo kita menyeberanginya cepat."

Jumong dan teman-temannya lekas menyeberangi sungai Eomhosu.

Setelah rombongan Jumong menyeberang, ikan-ikan itu kemudian kembali ke dalam sungai.

Kelompok yang mengejar mereka tidak dapat menyebarang sungai untuk menangkap dan membunuh Jumong.

Dengan demikian, Jumong dapat meninggalkan negeri Buyeo dengan selamat sampai di negeri Jolbon.

Di sana Jumong mendirikan kerajaan Gogurye dan menjadi raja yang bijaksana.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >