Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Cinta Putri Nakrang

2018-03-28

Cinta Putri Nakrang
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pangeran bernama Hodong. Ia adalah anak laki-laki dari raja Daemusin di Kerajaan Goguryeo.

Nama pangeran Hodong memiliki makna 'anak yang disenangi' dan diberikan oleh raja Daemusin karena sang raja sangat menyayangi putranya.

Pada suatu hari pangeran Hodong pergi berburuh ke negara sekitarnya.

Kebetulan pangeran sempat berjumpa dengan seorang raja dari Kerajaan Nakrang dalam perjalanannya.

Choi Ri : "Hai anak muda, rupanya Anda seorang pangeran yang gagah. Dari kerajaan mana Anda berasal?"

Hodong : "Saya seorang putra dari Kerajaan Goguryeo."


Raja Nakrang bernama Choi Ri ini sangat terkesan dengan sosok pangeran Hodong yang trampil memainkan gabus dalam berburuh.

Choi Ri : "Kalau kamu bisa menjadi menantuku, Kerajaan Goguryeo dan Nakrang pun dapat berhubungan baik. Menurutku, hal itu sangat baik dan saling menguntungkan."

Raja Choi Ri membujuk Hodong lalu membawanya ke Kerajaan Nakrang.

Ternyata Raja Nakrang memiliki seorang putri yang cantik dan anggun.

Pangeran Hodong dan putri Nakrang langsung terjatuh cinta dan menikah seperti harapan Raja Choi Ri.

Beberapa saat kemudian Pangeran Hodong pulang ke negeri asalnya.

Raja Daemusn terkejut mendengar pernikahan Pangeran Hodong dan gelisah karena sebelumnya berencana untuk menyerang Kerajaan Nakrang.

Raja Daemusin : "Wah bagaimana ini, rencanaku menyerang Kerajaan Nakrang bisa gagal, apalagi kerajaan tersebut memiliki genderang dan suling ajaib."

Kerajaan Nakrang mempunyai genderang dan suling ajaib yang berbunyi sendiri jika ada musuh yang datang untuk menyerang negerinya.

Pangeran Hodong yang ikut cemas akhirnya mengirim surat kepada putri Nakrang, istrinya.

Hodong : "Istriku, jika tidak membuang genderang dan suling ajaib yang ada di kerjajaanmu, kita tidak mungkin menjadi suami istri."

Putri Nakrang yang menerima surat dari suaminya ikut bergelisah dan khawatir hingga tidak bisa tidur pada malam hari.

Putri Nakrang : 'Aduh, bagaimana ini. Apa yang harus kulakukan? Apabila menolong suamiku, negeriku hancur. Jika mempertahankan negeriku, aku terpaksa berpisah dengan suamiku."

Putri Nakrang cukup lama memikirkan hal itu.

Beberapa hari kemudian, putri Nakrang akhirnya memasuki gudang penyimpan senjata istana secara diam-diam.

Kemudian ia merobek genderang dan merusak suling ajaib yang disimpan dalam gudang senjata itu.

Tidak lama kemudian kerajaan Goguryeo menyerang Kerajaan Nakrang. Akan tetapi, genderang dan suling ajaib tidak berbunyi apa pun.

Kerajaan Nakrang akhirnya runtuh akibat serangan Kerjaan Goguryeo.

Choi Ri : "Semua kejadian ini terjadi gara-gara anakku sendiri. Dia menghancurkan kerajaanku. Aku tidak akan mengampuninya."

Raja Nakrang sangat marah setelah mengetahui hal yang sudah dilakukan putrinya sendiri.

Ia membunuh putri Nakrang, anaknya sendiri kemudian menyerahkan diri kepada Kerajaan Goguryeo.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >