Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Gadis yang Berbakti

2018-05-09

Gadis yang Berbakti

Alkisah, pada zaman Kerajaan Shilla hiduplah seorang gadis bernama Jieun.


Ayah Jieun sudah meninggal sejak ia masih kecil.


Saat ini Jieun tinggal bersama ibunya yang sedang sakit parah.


Jieun adalah anak rajin dan selalu berbakti kepada ibunya.


Untuk dapat menghidupi ibunya, dia tidak pernah menolak pekerjaan apapun.


Jieun pernah berdagang di pinggir jalan, bahkan mengemis makanan kepada tetangganya.


Namun, dia tidak sanggup mengatasi kemiskinannya.


Pada suatu hari Jieun mengunjungi seorang nyonya besar dari keluarga kaya raya di desanya.


Jieun : "Nyonya, apakah nyonya mau membeli saya? saya akan bekerja untuk nyonya dan keluarga nyonya selamanya. Nyonya boleh membayar saya dengan 10 karung beras."


Akhirnya Jieun bekerja menjadi budak di keluarga tersebut.


Dia berangkat sebelum matahari terbit dan pulang larut malam.


Ibu Jieun curiga, namun Jieun berbohong kepada ibunya dan tidak berkata jujur.


Beberapa hari kemudian ibu Jieun berkata.


Ibu : "Jieun, Aneh sekali. Dulu ibu selalu makan dengan rasa enak. Tapi belakangan ini lidah ibu terasa tidak enak, padahal setiap hari makan nasi. Rasanya perut ibu seperti tertusuk dengan pisau. Aneh, sekali"


Jieun tidak bisa berbohong lagi kepada ibunya.


Jieun : "Ibu, sebenarnya selama ini Jieun bekerja sebagai budak di rumah keluarga kaya raya di desa kita."


Ibu Jieun sangat terkejut.


Ibu : "Apa katamu? Selama ini kamu menghabiskan waktu sebagai budak? Apa ini karena penyakit ibu? Ibu tidak rela, Jieun! Lebih baik ibu meninggal dari pada menyusahkanmu."

 Jieun : "Jangan berkata begitu, Ibu. Jieun rela bekerja demi Ibu. Jien tidak dapat hidup tanpa Ibu."


Jieun dan ibunya menangis dan berpelukan satu sama lain.


Tanpa sengaja, seorang kesatria bernama Hyojongrang yang sedang melewati rumah Jieun mendengar percakapan tersebut.


Hyojongrang : 'Wah... sangat sedih sekali... Anak perempuan ini sangat berbakti kepada ibunya. Bagaimana saya bisa menolong mereka, ya?'


Hyojongrang berpikir untuk menemui majikan kaya raya Jieun.


Hyojongrang : "Permisi, kebetulan saya mendengar cerita gadis yang bekerja sebagai budak di rumah anda. Dia bekerja sebagai budak untuk menghidupi ibunya yang sedang sakit. Saya terharu melihat gadis yang sangat berbakti tersebut. Saya ingin menolongnya. Dapatkah saya melunasi hutang si gadis itu?"


Majikan Jieun menerima tawaran Hyojongrang. Akhirnya Jieun dapat terbebas dari posisinya sebagai budak. Jieun berterima kasih kepada kesatria tersebut.


Jieun : "Terima kasih banyak. Anda telah menolong saya dan ibu saya."


Kisah Jieun yang berbakti kepada ibunya akhirnya didengar oleh sang raja.


Raja yang terharu menghadiahkan sebuah rumah dan banyak kantong beras untuk Jieun dan ibunya.


Dengan demikian, Jieun dan ibunya dapat hidup berkecukupan tanpa harus kelaparan lagi.


Mereka berdua pun hidup bahagia.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >