Rombongan orkes Samjiyon Korea Utara mementaskan konser di Korea Selatan pada tgl. 8 Februari tahun ini, sehari sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dengan niat baik agar penyelenggaraan ajang olahraga sedunia di Korea Selatan berhasil dilaksanakan. Momentum positif ini bahkan memicu pelaksanaan KTT antar-Korea pada akhir April. Namun ini bukan pertama kalinya dua Korea membuat suasana rekonsiliasi melalui kesenian sebelum KTT bilateral mereka.
Pada tgl. 4 Juni, 2000, rombongan sirkus Pyongyang mendapat sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari para penonton yang memadati Gymnasium Jamshil di Seoul. Pertunjukan dilaksanakan sebagai simbol keharmoniasan antara Korea Selatan dan Korea Utara menjelang KTT antar-Korea pertama tahun 2000 sejak pembagian nasional. Pada tgl. 4 Juni, pertunjukan dimulai dengan dengan kejutan dan hiburan. Pertunjukan selama 90 menit tersebut menampilkan jungkir-balik empat kali, silinder bergulir, dan banyak gerakan akrobatik spektakuler lainnya berhasil memukau 12 ribu penonton. Rombongan tersebut akhirnya mementaskan 11 kali pertunjukan dari tgl.4 hingga tgl.10 Juni, saat kedua Korea menjadi satu di atas panggung. Setelah pertunjukan peringatan KTT antar-Korea selesai, banyak warga Korea Selatan mulai menunjukkan minat mereka pada budaya Korea Utara.
Terkadang, budaya, seni dan olahraga memiliki dampak yang lebih kuat daripada politik. Olimpiade PyeongChang tahun ini menanam benih perdamaian di Semenanjung Korea. Dalam hal serupa, pertunjukan sirkus Pyongyang di Seoul tahun 2000 telah menyediakan momentum yang berarti untuk komunikasi yang emosional antara dua Korea.