Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Perang Teknologi antara AS dan China, dan Ekonomi Korsel

2019-05-25

Warta Berita

ⓒKBS News

Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China telah diperluas menjadi perang teknologi. Presiden AS Donald Trump memulai perang dagang dengan China karena dirinya merasa bahwa negara tirai bambu ini menyerang ekonomi AS dengan ‘mencuri teknologi AS’. Trump meminta China agar mengubah kebijakan industri dan perdagangannya. Karena itu, perang teknologi sudah diperkirakan sejak dimulainya awal perang dagang tersebut.


Pemerintahan Trump memfokuskan diri pada TI dan menargetkan Huawei yang merupakan perusahaan pemasok perangkat telekomunikasi dan jaringan komunikasi terbesar di dunia. Kementerian perdagangan AS memasukan Huawei dan 68 anak perusahaannya ke dalam daftar nama perusahaan yang dibatasi transaksinya dengan AS. Perusahaan-perusahaan ini harus mendapat izin dari otoritas jika membeli komponen dari perusahaan AS. Sebab itu, perusahaan semikonduktor AS seperti Intel, Xilinx, Broadcom, dan lainnya telah menghentikan penyediaan komponen untuk Huawei dan anak perusahaannya. Raksasa Google pun turut menghentikan penyediaan layanan sebagian perangkat lunak dan keras untuk Huawei.


Kondisi seperti ini diperkirakan menimbulkan guncangan besar pada usaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh dunia. Yang pertama, Huawei yang hendak dengan segera menyediakan layanan komersial 5G tidak dapat memperoleh peralatan. Selanjutnya, dengan adanya penghentian layanan berbasis sistem operasi Android oleh Google, pasokan ponsel pintar juga akan berkurang.


Kondisi itu memungkinkan datangnya ‘perang dingin teknologi’. China yang hingga saat ini terus mempertahankan jaringan internet terbatasnya dalam negeri, dapat dikatakan telah menolak dunia luar dan akan diperparah dengan dunia yang menolak teknologi China. Pada akhirnya, akan timbul ‘tirai besi digital’ yang memecahkan dunia menjadi dua.


China juga kemungkinan akan menghentikan pasokan mineral langka mereka ke AS. Mineral lngka itu merupakan bahan utama berbagai produk mutakhir termasuk semikonduktor di seluruh dunia yang 95%-nya diproduksi oleh China.


Kondisi saat ini dianalisis masih belum mempunyai dampak yang besar bagi ekonomi Korea Selatan (Korsel), walaupun transaksi dengan Huawei memang berkurang. Sebenarnya, Huawei menggunakan komponen domestiknya dan Jepang sehingga perusahaan Korsel berada di luar pengaruh langsung. Akan tetapi, jika pertentangan sengit antara kedua negara ini berlangsung terus-menerus, maka perusahaan TI Korsel pun juga akan mengalami dampaknya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >