Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Korsel dan Arab Saudi Memperluas Kerja Sama di Bidang Ekonomi

2019-06-29

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, ke Korea Selatan (Korsel) menjadi satu kesempatan untuk memperluas kerja sama antara dua negara dalam bidang ekonomi. Dalam kunjungannya kali ini, Pangeran Mohammed bin Salman menghadiri peresmian pabrik petrokimia S-Oil, menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk kolaborasi dan investasi, dan menemui para pengusaha kongromerat Korsel. Hal ini dilakukan oleh Pangeran Mohammed karena Arab Saudi yang saat ini sedang gencarnya menjalankan berbagai proyek inovasi, menunjuk Korsel sebagai mitra kerja samanya.


Pangeran Mohammed bin Salman merupakan seorang Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi yang mengeluarkan kebijakan 'Visi 2030'. Kebijakan ini dikeluarkan untuk melakukan berbagai variasi dan inovasi dalam struktur industri Arab Saudi yang saat ini hanya bergantung pada produksi minyak. Korsel pun kemudian ditunjuk sebagai mitra strategis utama untuk membantu Arab Saudi dalam menjalankan proyek-proyek inovasinya ini. Arab Saudi pun menyediakan anggaran dana sebesar 970 triliun won untuk kebijakan 'Visi 2030' itu.


Pabrik petrokimia S-Oil merupakan hasil investasi pertama perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Aramco, sebagai pemilik saham utama, dengan perusahaan Korea Selatan, S-Oil.  Investasi ini merupakan sebuah titik tolak awal kerja sama ekonomi antara Korsel dan Arab Saudi. Di pabrik petrokimia itu - yang telah ditanamkan dengan modal sebesar 4 miliar dolar Amerika - 300 ribu ton propylene oxide dan 405 ribu polipropena akan dihasilkan setiap tahunnya dengan menggunakan teknologi yang telah dikembangkan oleh Aramco.


Total volume kontrak dan MOU yang ditandatangani oleh pihak Korsel dan Arab Saudi untuk berbagai proyek inovasi mencapai 8,3 miliar dolar Amerika dengan bidang pelaksanaan yang diperluas hingga ke bidang industri baru dan energi hidrogen. Aramco juga akan mejalankan 12 bisnis baru bersama dengan perusahaan-perusahan Korsel yang salah satunya Hyundai Heavy Industries Korsel dalam pendirian sebuah perusahaan patungan mesin dan pelayanan konsumen bersama Badan Koordinasi Investasi dan Industri Arab Saudi.


Terkait dengan 'Visi 2030', Badan Koordinasi Penanaman Modal Arab Saudi membuka sebuah kantor pusat komando dan pengawas proyek kolaborasi bilateral di Seoul pada triwulan pertama tahun depan. Kini kedua negara tengah menjalankan 40 proyek besar di 5 bidang, seperti proyek manufaktur, energi, digital, dan sebagainya.


Sejarah kerjasama ekonomi Korsel dan Arab Saudi sudah berlangsung cukup lama. Korsel hingga saat ini adalah negara pengimpor minyak terbesar dari Arab Saudi. Selain itu, pada tahun 1970 dan 1980-an, lebih dari satu juta tenaga kerja Korsel membangun infrastruktur di Arab Saudi. Jadi kerja sama ekonomi Korsel dan Arab Saudi yang telah memiliki sejarah yang cukup panjang inilah yang membuat keduanya dapat saling bekerja sama dengan baik sebagai mitra terpercaya antara satu sama lain. Selain faktor kerjasama di bidang industri tersebut, kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi kali ini diharapkan dapat mendatangkan booming Timur Tengah yang kedua di Korsel.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >