Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Rencana Pertahanan Jangka Menengah Tahun 2020-2024

2019-08-17

Warta Berita

ⓒKBS News

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengumumkan ‘Rencana Pertahanan Jangka Menengah Tahun 2020-2024’. Untuk rencana yang berlangsung selama 5 tahun mulai tahun 2020 ini, kementerian memasukkan anggaran sebanyak 290,5 triliun won, dengan dana rata-rata 58 triliun won pertahun. Dengan demikian, anggaran untuk Kementerian Pertahanan melebihi 50 triliun won dan meningkat 7,1% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan anggaran ini dianalisis untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat akan ancaman rudal dan nuklir Korea Utara selama 5 tahun ke depan, serta di sekitar tahun 2022 akan ada transfer hak kontrol operasi masa perang (OPCON) ke Korea Selatan.


Rencana Pertahanan Jangka Menengah ini mengandung langkah-langkah untuk memperkuat sistem pertahanan rudal, mengembangkan berbagai senjata baru, mengubah struktur kekuatan militer, dan memperbaiki perlakuan terhadap prajurit.


Untuk menghadapi fenomena berkurangnya prajurit, otoritas militer Korea Selatan membubarkan dua korps dan empat divisi, dan kemudian membuat satu divisi baru karena jumlah prajurit akan menjadi 500 ribu orang pada tahun 2022 dari yang berjumlah 579 ribu orang pada akhir tahun 2019.


Berdasarkan rencana pertahanan tersebut, otoritas militer berencana memperkuat sistem pengawasan dan pengintaian dengan menggunakan teknologi tercanggih seperti kecerdasan buatan dan mahadata. Untuk meningkatkan kemampuan pengintaian rudal Korea Utara, disediakan dua unit radar peringatan dini yang digunakan untuk mendeteksi hingga jarak sejauh 800 kilometer dan satu unit radar kapal induk Aegis ‘SPY-1D’. Mulai tahun depan, pihak militer merancang kapal pengangkut multi fungsi berkapasitas 30 ribu ton, dimana pesawat tempur Stealth dapat terbang dan mendarat. Selain itu, kapal perang akan dibuat untuk menembak sasaran di daratan pada saat berperang. Sebagai proyek baru, otoritas militer Korea Selatan menyediakan beberapa persenjataan baru dan mutakhir seperti peluru kendali udara ke darat, pesawat telekomunikasi tanpa awak, robot pengintai mini, kapal pengintai tanpa awak, dan sebagainya.


Tujuan utama rencana pertahanan tersebut untuk mempersiapkan militer Korea Selatan dalam transfer hak kontrol operasi masa perang dari Amerika Serikat ke Korea Selatan.


Sebanyak 34,1 triliun won dipakai untuk menanggulangi ancaman senjata pembunuh massal seperti nuklir Korea Utara dan 56,6 triliun won dipakai untuk melengkapi kemampuan prajurit dan pelaksanaan taktik militer Korea Selatan selama 5 tahun. Sebanyak 23,3 triliun won juga disisihkan untuk litbang pertahanan, demi menghilangkan ketergantungan pada senjata asing dan memperkuat ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >