Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Kemungkinan Cuti Tanpa Upah bagi Pekerja Korsel di Pangkalan Militer AS

2020-02-01

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan (USFK) menyatakan pihaknya telah memberitahukan para pekerja Korea Selatan di pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan bahwa cuti kerja tanpa gaji kemungkinan akan dimulai per tanggal 1 April mendatang jika perundingan pembagian biaya pertahanan antara Seoul dan Washington tidak kunjung membuahkan hasil. Sebagian pihak mengkritik pemberitahuan tersebut karena Amerika Serikat bermaksud mempergunakan pekerja Korea Selatan sebagai jaminan dalam perundingan pembagian biaya pertahanan bilateral.


Mengenai pemberitahuan tersebut, AS menjelaskan bahwa pemberitahuan 60 hari sebelumnya tentang hal ini berdasarkan pada undang-undang Amerika Serikat yang berlaku dan telah memberikan pengumuman dan jadwal pemberitahuan tersebut kepada serikat pekerja di pangkalan militer Amerika Serikat di seluruh Korea Selatan pada 1 Oktober 2019 lalu. Menurut USFK, jika Korea Selatan tidak menanggung biaya untuk upah pekerja Korea Selatan, pihaknya akan kehabisan semua modal untuk membayarkan upah tersebut.


Perundingan pembagian biaya pertahanan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak berjalan dengan lancar karena kenaikan biaya yang diminta Washington terlalu tinggi. Pada tahun lalu, pembagian biaya pertahanan itu juga telah dinaikkan cukup tinggi, sehingga Korea Selatan meminta kenaikan yang sesuai. Di tengah kondisi itu, pengumuman USFK tentang cuti tanpa upah ditafsirkan untuk menekan Korea Selatan dalam perundingan terkait.


Tekanan Amerika Serikat itu sebenarnya dikhawatirkan baik di dalam maupun luar negeri karena nilai aliansi tidak boleh diperhitungkan dengan kepentingan moneter. Namun, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebutkan militer Amerika Serikat di Korea Selatan tidak mengamankan Amerika Serikat. Para anggota senat Amerika Serikat dari bidang diplomatik dan militer Partai Demokrat Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran akan terus berlanjutnya perundingan pembagian biaya pertahanan dengan Korea Selatan kemudian mengirim surat kepada Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Amerika Serikat untuk mengubah sikapnya pada tanggal 28 Januari.


Surat itu mengkritik bahwa pikiran kolot Trump tentang terpecahnya negara menimbulkan kesalahpahaman akan nilai aliansi dengan Korea Selatan dan pentingnya posisi strategis Amerika Serikat di wilayah Indo-Pasifik. Kemudian anggota senat dari partai itu memperingatkan sikap Amerika Serikat ini mungkin akan berakhir dengan kegagalan.


Di tengah serangkaian kondisi tersebut, perundingan pembagian biaya pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat diperkirakan ke depannya akan semakin sulit dan rumit.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >