Menyelidiki sebuah kasus pembunuhan berantai, Ayah Hee Joo yang menjabat menjadi polisi dibunuh dengan profesional saat menuju rumahnya. Lewat sebuah sayatan pisau yang tepat mengenai nadi dilehernya, sang ayah pun meninggal secara perlahan dengan berlumuran darah di depan anaknya, Hee Joo yang sedang tertidur. Sementara itu, sang pembunuh pun kemudian berhasil tertangkap dan ternyata hanya mendapatkan hukuman penjara selama 15 tahun, karena sebuah pembunuhan tak sengaja yang gak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan berantai itu. Melihat keadilan yang dipermainkan seperti ini, Hee Joo yang masih berusia 7 tahun itu pun bertekad untuk menyelidiki kasus pembunuhan berantai itu dan menunggu sang pembunuh yang saat itu ada di balik jeruji penjara. Demi sang ayah dan demi sebuah kebenaran atau keadilan yang nyata.
Demi tekadnya ini, Hee Joo lalu datang tiap hari ke kantor polisi tempat ayahnya bekerja sembari mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Pembawaannya yang nampak idiot, membuat semua anggota polisi yang mengenalnya tidak menyadari sebuah rencana rahasia yang sedan dipersiapkan Hee Joo dalam penantiannnya ini. Di rumah peninggalan sang ayah yang sekarang ia tinggali, Hee Joo menempel semua potongan berita dan informasi yang mengandung petunjuk tentang karus pembunuhan menggunakan pisau yang pernah diselidiki sang ayah. Saat sang pembunuh yang ia nantikan telah keluar, dia pun sudah mendengarnya dan bersiap menjalankan rencana yang sudah ia susun dengan matang selama 15 tahun itu.