© YONHAP News

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada tanggal 2 Desember memotong pita dalam upacara peresmian proyek konstruksi di kabupaten Samjiyon di dekat Gunung Baekdusan. Setiap kali Kim membuat keputusan politik atau diplomatik yang penting, dia mengunjungi gunung itu, yang dianggap oleh Korea Utara sebagai gunung suci yang terletak di ujung utara Semenanjung Korea. Dengan semakin dekatnya tenggat waktu bagi Washington untuk menunjukkan fleksibilitasnya terkait isu denuklirisasi, perjalanan Kim ke Gunung Baekdusan menunjukkan bahwa ia dapat mencari jalan baru jika dialog bilateral gagal membuat hasil apapun sebelum tahun ini berakhir. 

Demikian pula, Korea Utara mungkin dapat mengadopsi kebijakan baru dengan membuat provokasi tambahan dan mendorong industri pariwisata demi pembangunan ekonomi. Ketika tenggat waktu akhir tahun semakin dekat, ketegangan antara Pyongyang dan Washington kembali meningkat. Presiden Trump telah menahan diri untuk tidak menyinggung kekuatan militer Korea Utara sejak pertemuan puncak pertamanya dengan Kim di Singapura pada Juni tahun lalu. Tetapi saat ini, Trump dengan tegas menanggapi provokasi Korea Utara, termasuk uji coba baru-baru ini tentang peluncur roket dan komentar "Hadiah Natal." Sementara itu, Korea Utara akan mengadakan rapat pleno Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara pada akhir bulan ini.

Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara pada umumnya mengadakan rapat pleno ketika memutuskan strategi atau kebijakan penting. Setelah kegagalan KTT Kim dan Trump yang kedua di Hanoi pada bulan Februari lalu, Korea Utara mengadakan pertemuan partai pada bulan April dan mengadopsi kebijakan untuk membangun ekonominya secara mandiri. Kita harus menunggu dan melihat keputusan apa yang akan diambil Korea Utara pada pertemuan di bulan Desember, di tengah ketegangan yang mungkin akan kembali meningkat di Semenanjung Korea.