Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Kebijakan Pemerintah Korsel terhadap Korut pada Tahun 2021

#Fokus Sepekan l 2021-01-07

ⓒ YONHAP News

Pada 2021, presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menghadapi tugas-tugas berat ke depannya, termasuk menyelesaikan krisis pandemi COVID-19. Kemajuan proses perdamaian di Semenanjung Korea adalah misi lainnya di tengah politik global yang berubah dengan cepat. 


Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-young mengatakan pada tanggal 4 Januari bahwa peluang besar dapat dibuat dalam hubungan antar-Korea pada tahun baru ini. Pemerintah Seoul mungkin akan melanjutkan kebijakan rekonsiliasi terhadap Korea Utara pada tahun ini. Menteri Lee menambahkan, jika kedua Korea memulai kerja sama dengan baik pada paruh pertama tahun ini, maka proses perdamaian Semenanjung Korea akan kembali ke jalurnya pada paruh kedua tahun ini. Berdasarkan pernyataan tersebut, pemerintah Seoul kemungkinan besar akan bekerja keras untuk membuat beberapa pencapaian  positif dalam hubungan antar-Korea di tahun baru ini.


Korea Utara tengah menderita beberapa kesulitan, seperti sanksi internasional, kerusakan akibat bencana alam, dan pandemi COVID-19. Selama kongres partai yang dimulai pada tanggal 5 Januari, pemimpin Kim Jong-un mengakui kegagalan untuk memenuhi tujuan pembangunan ekonomi negaranya. Telah dipastikan bahwa situasi ekonomi Korea Utara semakin memburuk dan beberapa analis memperkirakan bahwa Korea Utara lebih menyoroti bantuan ekonomi dari Korea Selatan pada tahun ini. 


Tidak ada yang spesifik tentang kebijakan pemerintahan Biden terhadap Korea Utara, selain prediksi bahwa Biden akan lebih memilih pendekatan bottom-up yang melibatkan negosiasi tingkat kerja. Korea Selatan harus memimpin urusan antar-Korea, mengingat kebijakannya terhadap Korea Utara memengaruhi kebijakan Washington terhadap Semenanjung Korea. Pada tahun 2021, pemerintah Korea Selatan diharapkan dapat merumuskan kebijakan terhadap Korea Utara yang tepat, seiring dengan urusan internasional yang terus berubah, sehingga dapat menemukan peluang besar dalam diplomasi regional yang mandek sejak KTT Korea Utara dan AS di Hanoi, Vietnam tahun 2019 lalu.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >