Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim Kwan-jin dan rekannya dari Amerika yang sebentar lagi akan menjabat dalam pemerintahan presiden terpilih Trump, sepakat untuk tidak menoleransi program nuklir Korea Utara.

Kim mengatakan kepada para wartawan di Washington pada hari Selasa (10/01/2017) bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan bersama Letnan Jenderal Michael Flynn mengenai hal tersebut.

Dikatakannya, mereka sependapat bahwa pengembangan nuklir dan misil Pyongyang merupakan isu penting dan mendesak yang mengancam keamanan dan stabilitas Asia Timur Laut.

Mereka juga sepakat perlu untuk mengarahkan Korea Utara ke jalan denuklirisasi melalui sanksi nyata dan tekanan.

Dengan menyebut persekutuan Korsel - AS seperti "kue beras yang lengket", Flynn juga dikatakan telah mengungkapkan keinginan kuat untuk mempererat kerja sama bilateral kedua negara.

Keduanya berjanji untuk memperkuat kerja sama guna mewujudkan penempatan baterai pertahanan anti rudal balistik (THAAD) AS di Korsel.

Kim juga mengatakan bahwa dalam pertemuan itu mereka tidak membahas masalah hubungan diplomatik antara Korsel dan Jepang terkait penempatan patung gadis simbol korban perbudakan syahwat Jepang semasa perang di depan Konsulat Jepang di Busan.