Wakil Perdana Menteri, merangkap Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengangkat masalah transaksi pertukaran mata uang (currency swap) antara Korea Selatan dan Jepang pada hari Selasa (10/1/2017).
Wakil PM Aso mengatakan kepada para wartawan setelah mengikuti sidang kabinet bahwa pinjaman uang dari Jepang kepada Korea Selatan tidak dapat direalisasikan. Menurut Aso, kesepakatan transaksi swap dibuat berdasarkan hubungan kepercayaan. Namun, jika kesepakatan terkait wanita perbudakan syahwat antara Korea Selatan dan Jepang tidak dipatuhi, maka kesepakatan transaksi swap juga mungkin tidak dipatuhi.
Pernyataan Aso tersebut dikeluarkan untuk mendorong pelaksanaan isi kesepakatan terkait wanita perbudakan syahwat antara Korea Selatan dan Jepang yang disepakati pada bulan Desember tahun 2015 lalu, namun komentarnya dinilai tidak tepat karena tidak menunjukkan sikap kehati-hatian.