Kadar debu ultra halus (PM -2.5) di Seoul pada bulan lalu teractat paling tinggi atau terburuk di antara bulan Januari selama ini.
Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea (NIER) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan rata-rata kadar debu ultra halus di Seoul selama bulan Januari tahun ini tercatat 38㎍/㎥.
Pemerintah Korea Selatan mulai mengumpulkan data debu halus (PM -10) pada tahun 1995 dan debu ultra halus (PM-2.5) pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 rata-rata kadar debu ultra halus bulan Januari teracatat 25㎍/㎥, kemudian angka itu terus naik mencapai 27㎍/㎥ pada tahun 2016, 32㎍/㎥ pada tahun 2017 dan 32㎍/㎥ pada tahun 2018.
Kadar debu ultra halus bulan Januari tahun ini meningkat 18,8 persen daripada tahun lalu.
Peningkatan tersebut diperkirakan sebagai akibat debu dari China dan kondisi cuaca dalam negeri yang mengalami pergerakan angin yang tidak lancar.
Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup menjelaskan jika menghitung rata-rata dalam setahun, kadar debu halus di Korea Selatan semakin menurun.
Pihaknya akan memberlakukan UU khusus debu halus pada tanggal 15 Februari mendatang dengan harapan dapat menanggulangi isu debu halus dengan lebih baik.