Lembaga riset pertama Korea Selatan khusus untuk membongkar reaktor nuklir akan didirikan hingga paruh kedua tahun 2021.
Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Sumber Energi pada hari Senin (15/4/19) menandatangani nota kesepahaman (MOU) antara operator utama reaktor nuklir negara, seperti Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korea (KHNP), pemerintah daerah Busan, Ulsan dan Provinsi Gyeongsang Utara.
Lembaga riset tersebut akan menangani rencana pemerintah untuk membongkar reaktor nuklir pertama, Kori-1, yang telah ditutup secara permanen sejak tahun 2017.
Pemerintah pusat dan daerah memperkirakan pembongkaran satu unit reaktor nuklir akan menelan biaya sebanyak satu triliun won.
Berdasarkan kesepakatan itu, lembaga riset tersebut akan terdiri dari dua fasilitas penelitian. Yang pertama terletak di Kori, provinsi Gyeongsang Selatan, mempunyai tugas untuk studi tentang pembongkaran reaktor air ringan dan lainnya. Sedangkan yang kedua terletak di Gyeongju, provinsi Gyeongsang Utara, mempunyai tugas untuk penelitian tentang pembongkaran reaktor air berat.
Dari total 30 unit reaktor nuklir di Korea Selatan saat ini, terdapat 26 reaktor nuklir air ringan dan empat reaktor nuklir air berat.