Upacara peringatan sepuluh tahun meninggalnya mantan Presiden Roh Moo-hyun, diadakan di kampung halamannya di Desa Bongha. Tokoh-tokoh politik terkemuka, termasuk mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush hadir dalam upacara tersebut.
Lebih dari sepuluh ribu orang dari seluruh negeri berkumpul di Desa Bongha di Gimhae, Provinsi Gyeongsang Selatan pada hari Kamis (23/5/19) untuk memperingati masa hidup dan warisan mantan Presiden Roh Moo-hyun.
Dalam pidato peringatannya, Ketua Majelis Nasional Moon Hee-sang, yang pada saat itu menjabat sebagai kepala staf pertama Roh, mengatakan terlalu banyak kesedihan yang ditanggungnya saat berpisah dengan almarhum presiden Roh.
Moon menambahkan bahwa warga Korea Selatan telah melewati perpisahan dengan Presiden Roh dan berpartisipasi dalam unjuk rasa lilin untuk menciptakan negara Korea baru yang bergerak menuju perdamaian.
Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon mengatakan almarhum presiden Roh telah menerima tantangan yang belum pernah diatasi oleh siapa pun dan menangani kefrustasian yang belum pernah dialami siapapun.
Lee juga mengatakan bahwa keberadaan Roh adalah harapan bagi rakyat biasa dan tantangannya adalah impian rakyat.
Mantan Presiden AS George W. Bush dan juga Ibu Negara Korea Selatan saat ini, Kim Jung-sook turut hadir dalam upacara tersebut.
Sebelum upacara pada hari Kamis ini, Bush telah bertemu dengan mantan Ibu Negara Kwon Yang-sook dan memberikan potret Roh yang telah ia lukis sendiri.