Majelis Nasional Korea Selatan akan membuka sidang parlemen sementara pada hari Kamis (20/6/19) mendatang atas permintaan empat partai, kecuali partai oposisi utama yakni Partai Kebebasan Korea.
Ketiga partai minoritas, yakni Partai Bareunmirae, Partai Demokrasi dan Perdamaian, serta Partai Keadilan pada hari Senin (17/6/19) menyerahkan permintaan tertulis untuk mengadakan sidang sementara pada bulan Juni yang ditandatangani oleh 98 anggota parlemen, termasuk anggota parlemen dari partai berkuasa, Partai Demokrat Korea.
Ketiga partai oposisi juga menyerukan Partai Kebebasan Korea untuk kembali mengambil bagian dalam segala negosiasi parlemen, termasuk rapat dengar pendapat mengenai ekonomi.
Sidang sementara ini diharapkan akan dibuka pada hari Kamis, karena dibutuhkan tiga hari hingga sebuah permintaan tertulis dapat dilaksanakan, dan sidang kali ini akan menandai pembukaan kembali parlemen setelah 76 hari.
Namun, anggota parlemen kemungkinan akan menghadapi rintangan yang signifikan dalam membahas dan meloloskan rancangan undang-undang karena Partai Kebebasan Korea diperkirakan akan melanjutkan boikot terhadap proses parlemen sebagai protes terhadap kebijakan utama pemerintah, termasuk tanggapan pemerintah atas tantangan ekonomi yang ada.