Sebuah kapal Korea Utara (Korut) yang ditemukan pada tanggal 15 Juni lalu diketahui memasuki Pelabuhan Samcheok setelah menunggu matahari terbit di depan Pelabuhan Samcheok dengan mematikan mesinnya.
Menurut hasil pemeriksaan sementara yang diumumkan otoritas militer Korea Selatan (Korsel) pada hari Rabu (19/6/19), kapal tersebut telah sampai di depan Pelabuhan Samcheok pada tanggal 14 Juni pukul 21.00 waktu Korea, sehari sebelum ditemukan dan menunggu hingga matahari terbit. Sekitar pukul 06.20 hari berikutnya, kapal Korut itu memasuki Pelabuhan Samcheok.
Kemudian, penduduk setempat yang menemukan kapal itu dan melapor ke polisi pada pukul 06.50.
Kapal itu diketahui berangkat dari Provinsi Hamgyong Utara dan menangkap ikan secara ilegal di sekitar Garis Batas Utara (NLL) pada tanggal 10-12 Juni. Setelah itu, pada tanggal 12 Juni malam mereka melewati NLL.
Menurut otoritas militer Korea Selatan, dua dari empat orang awak kapal tersebut keluar dari kapal ketika ditemukan oleh penduduk setempat dan mereka semuanya adalah orang sipil.
Otoritas tersebut menambahkan bahwa radar militer Korsel yang mengawasi perairan telah dua kali menangkap keberadaan kapal tersebut, tapi mereka mengira kapal tersebut adalah kapal Korsel.
Sehubungan dengan peristiwa itu, Menteri Pertahanan Korsel Jeong Kyeong-doo dalam rapat seluruh pemimpin militer pada hari Rabu (19/6/19) menegaskan peristiwa itu dapat dipastikan sebagai kegagalan strategi pengawasan perairan Korsel sehingga para prajurit harus memperkuat persiapan mental dan fisik dalam mempertahankan negaranya.
Menteri Jeong menambahkan dirinya akan mempertanggung jawabkan isu tersebut kepada pihak bersangkutan.