Sejumlah media Korea Utara (Korut) dengan keras mengkritik pembatasan ekspor Jepang.

Harian milik Partai Buruh Korea Utara, Rodong Sinmun pada hari Rabu (10/7/19) mengkritik bahwa Jepang tidak ingin meminta maaf atas kesalahan mereka di masa lalu dan malah semakin bertindak seenaknya.

Meskipun Korea Utara pernah mengkritik pembalasan perdagangan Jepang menggunakan media propaganda eksternal, ini adalah pertama kalinya tanggapan resmi dipublikasikan melalui media pemerintah. 

Rodong Sinmun juga mengecam bahwa pembatasan ekspor Jepang dilakukan untuk menekan Korsel dari segi ekonomi agar menghindari tanggung jawabnya dalam memberikan kompensasi atas kesalahannya di masa lalu.

Media itu juga mengklaim bahwa Korut tidak akan membiarkan Jepang bertindak seenaknya saja dan akan membalas kejahatan Jepang berkali lipat.

Reaksi Korut tersebut ditafsirkan merupakan bentuk protes terhadap Jepang yang mencurigai hidrogen fluorida yang diimpor Korsel dari Jepang dikirim ke Korut. 

Selain itu, Korut juga hendak mengungkapkan rasa tidak puasnya akan sikap keras Jepang terhadap Korut, yang sempat dikemukakan pada KTT G20 di Osaka bulan lalu.