Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki menilai bahwa peningkatan jumlah pekerja baru merupakan perubahan yang signifikan dalam kondisi ekonomi yang sulit, akibat pengaruh dari dalam maupun luar negeri.

Hong menambahkan bahwa kebijakan ekonomi memengaruhi perubahan perekrutan itu dalam rapat penangulangan untuk aktivasi ekonomi pada hari Rabu (11/9/19).

Dalam kesempatan itu, Hong mengatakan jumlah pekerja tetap meningkat dan rasionya pun tercatat yang tertinggi saat ini. Oleh karena itu, hal itu dapat dinilai bahwa perekrutan cenderung meningkat dari segi kuantitatif maupun kualitatif.

Selanjutnya, Hong menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan akan berupaya untuk menyediakan kebijakan untuk mengaktifkan ekonomi, meningkatkan perekrutan, memperbaiki distribusi, dan menemukan daya gerak pertumbuhan ekonomi untuk mengatasi risiko di sekitar perekonomian Korea Selatan.

Dalam langkah yang sama, Hong dan para peserta rapat membahas rencana inovasi struktur pasar ekspor, rencana pengaktifan investasi tidak langsung dengan real estat, dan strategi inovasi industri konten.

Hong menyatakan, pemerintah Korea Selatan akan menanam modal sebanyak 2,7 triliun won hingga tahun 2022 pada inovasi struktur pasar ekspor.

Menurutnya, pemerintah Korea Selatan akan memberikan dukungan dana sebanyak 3,7 triliun won di bidang asuransi perdagangan dan akan segera mengumumkan 'Strategi Pendorong FTA 2,0' untuk memperluas perjanjian perdagangan bebas. 

Selain itu, pemerintah Korea Selatan akan memperkuat pemasaran budaya Korea yaitu Hallyu, melaksanakan proyek infrastruktur di pasar negara berkembang baru, dan memvariasikan barang ekspor Hallyu ke pasar Asia dan Eropa.

Hong menjelaskan industri konten merupakan bidang layanan yang berpotensi, maka pemerintah Korea Selatan sedang menyediakan strategi untuk mengembangkan industri tersebut.