Dua Korea dan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) merestorasi bangunan di Area Keamanan Bersama (JSA) yang rusak akibat Topan Lingling akhir-akhir ini. 

Kegiatan restorasi bersama oleh tiga pihak untuk bangunan di JSA, merupakan yang pertama kalinya dilakukan setelah gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1953 lalu. 

Langkah tersebut berlangsung sebagai langkah demiliterisasi JSA sesuai Deklarasi Panmunjeom dan Perjanjian Militer 19 September. 

Menurut UNC pada hari Senin (23/9/19), ketiga pihak memperbaiki atap bangunan untuk ruang rapat Komisi Komando Gencatan Senjata Militer PBB (UNCMAC) pada tanggal 12-14 September lalu. 

Di bawah izin UNC, 10 orang tenaga dari Korea Utara dikerahkan, dan UNC mempublikasikan berbagai foto terkait konstruksi di dalam akun twitter-nya bersama penjelasan bahwa konstruksi kali ini memberikan peluang dan kerja sama dengan agen-agen yang menangani Zona Demiliterisasi (DMZ) pihak Korea Utara. 

Seorang pejabat dari UNC mengatakan bahwa kegiatan kali ini dilaksanakan berdasarkan kerja sama aktif antara Korea Utara, Korea Selatan dan UNC, sehingga mengingatkan kembali betapa pentingnya JSA. 
 
Sebelumnya, dua Korea dan UNC membentuk 'badan konsultasi segi tiga' untuk mengambil langkah demiliterisasi di JSA sejak tanggal 27 Oktober 2018, seperti pencabutan ranjau, penarikan pos jaga dan senjata api, dan sebagainya.

Saat ini, 'peraturan pengelolaan dan kerja bersama di JSA' yang tengah dibahas oleh tiga pihak diberhentikan. Apabila kesepakatan terakhir diselesaikan dengan bantuan Korea Utara, kerja sama bersama di JSA oleh dua Korea, kunjungan bebas untuk pariwisata sipil di JSA, dan lainnya juga dapat dimungkinkan.