Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki menyatakan pada hari Jumat (11/10/19), bahwa pemerintah Korea Selatan akan menyediakan strategi yang memadai untuk menstabilkan jaringan distribusi produk strategis di industri bahan baku, suku cadang, dan peralatan.
Dalam pertemuan Komisi Pengembang Daya Saing Industri Bahan Baku, Suku Cadang, dan Peralatan pertama yang digelar di Kamar Dagang dan Industri Korea Selatan, Hong menekankan perlunya penyediaan tiga strategi untuk mempraktekkan langkah-langkah yang diumumkan pemerintah Korea Selatan.
Komisi tersebut dilaksanakan menjelang 100 hari pelaksanaan pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan.
Hong mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan akan menanamkan modal senilai dua triliun won tiap tahunnya untuk memperkuat daya saing di industri tersebut.
Ditambahkan pula, pihaknya berupaya agar memperbaiki UU khusus terkait dalam tahun ini, yang menjadi basis hukum dalam mempersiapkan langkah-langkah yang mendukung tiga jenis strategi utama tersebut.
Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah lanjutan atas pembatasan ekspor oleh Jepang, dan sebagian hasilnya telah diperlihatkan dari sisi variasi pasar impor dan investasi swasta di industri bahan baku, suku cadang, dan peralatan domestik.
Hong menekankan bahwa kerja sama antara perusahaan besar, menengah dan kecil sangatlah penting dalam meningkatkan daya saing industri tersebut, dan untuk itu pemerintah Korea Selatan akan memberikan dukungan penuh melalui penyediaan anggaran, deregulasi, dan sebagainya.