Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa kasus virus corona jenis baru, COVID-19 mungkin berdampak negatif pada perekonomian global.
IMF memperkirakan sebelumnya dalam sebuah laporan terbaru bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dunia akan naik dari 2,9 persen di tahun lalu, menjadi 3,3 persen pada tahun ini.
Namun pertumbuhan negara-negara maju dilaporkan tetap lemah, bahkan prospek pemulihan pertumbuhan global juga kini menjadi tidak pasti.
Prediksi pertumbuhan negara-negara berkembang juga akan lebih rendah daripada pertumbuhan rata-rata yang diperkirakan sebelumnya.
IMF mengungkapkan jika wabah ini terus berlanjut, maka perkonomian global akan terkena dampak yang sangat serius, dengan menyebut wabah COVID-19 sebagai salah satu faktor penyebab ketidakpastian ekonomi global.
Untuk mencegah penyebaran virus dengan cepat dan tidak lagi menambahkan faktor ketidakpastian lainnya, IMF menegaskan diperlukan kerja sama masyarakat internasional.
IMF juga menyerukan agar negara-negara yang melonggarkan kebijakan moneternya terus mempertahankan langkah tersebut hingga inflasi mendekati targetnya, termasuk Korea Selatan.