Akibat peningkatan kasus COVID-19 yang berkaitan dengan gereja, kuil, perusahaan
multi-level marketing (MLM), tambahan kasus COVID-19 di Korea Selatan hingga Selasa (30/06/20) dini hari dilaporkan sebanyak 43 kasus.
Kasus baru terkait MLM Richway di Seoul bertambah tiga orang sementara kasus baru terkait Gereja Wangseong di distrik Gwanakgu, Seoul juga bertambah satu orang sehingga jumlah pasien di klaster Gereja Wangseong mencapai 25 orang.
Pemerintah Korea Selatan beranggapan bahwa belum saatnya untuk menjalankan jaga jarak sosial Level 2 di tengah situasi ini. Namun, penularan di dalam negeri di wilayah Daejeon, Gwangju, dan Provinsi Jeolla Selatan terus meningkat, sehingga pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak mengadakan pertemuan kecil.
Apabila penyebaran terkait perkumpulan keagamaan terus meningkat, pemerintah berencana untuk membatasinya dengan ketat.
Sistem kode QR yang diharuskan di fasilitas berisiko tinggi di 12 jenis usaha akan resmi berlaku mulai tanggal 1 Juli mendatang dan fasilitas yang melanggar peraturan itu harus membayar denda maksimal 3 juta won.
Pemerintah kota Seoul juga mendesak pembatalan pertemuan Serikat Pekerja Demokrat Korea di Seoul pada tanggal 4 Juli mendatang untuk mencegah penyebaran COVID-19.