Pemerintah Korea Selatan meningkatkan anggaran Bantuan Pembangunan Resmi (Official development assistance, ODA) sebanyak 19 persen untuk tahun depan, menjadi 4,79 triliun won.

Pemerintah Korea Selatan memutuskan peningkatan anggaran ODA tersebut dalam pertemuan Komite Kerja Sama Pengembangan Internasional ke-35 yang dipimpin oleh Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun pada hari Rabu (08/07/20).

Pemerintah Korea Selatan juga memutuskan strategi untuk mendorong ODA untuk menanggulangi COVID-19, berdasarkan kemampuan pencegahan penyakit Korea Selatan dan teknologi informasi dan komunikasi.

ODA untuk bidang kesehatan dan medis ditingkatkan menjadi 370,7 miliar won untuk tahun depan dari yang tahun ini sebesar 277,3 miliar won. Korea Selatan akan membuat model untuk pengalaman Korea Selatan dalam pencegahan COVID-19 yang dapat dimanfaatkan di negara berpenghasilan rendah.

Untuk memimpin isu global terkait penanganan penyakit menular, Korea Selatan menggunakan kelompok persahabatan yang dipimpinnya dan melakukan koalisi internasional dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dalam pertemuan tersebut, PM Chung mengatakan pihaknya akan memenuhi permintaan masyarakat internasional untuk mengatasi COVID-19 dan membantu negara-negara berkembang untuk membentuk sistem kesehatan dan medis serta infrastruktur untuk mencegah penyakit menular.

Pemerintah Korea Selatan akan membelanjakan anggaran ODA tersebut agar negara-negara berkembang dapat mengatasi krisis ekonomi akibat COVID-19 dan tetap menjalankan kerja sama dengan negara-negara yang terlibat dalam "Kebijakan Baru ke Arah Selatan dan Utara".