Akibat banjir yang melanda wilayah Chungcheong Selatan dan Utara serta Gyeonggi, wilayah-wilayah tersebut diperkirakan akan ditetapkan sebagai zona bencana khusus.

Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun pada hari Rabu (05/08/20) memerintahkan Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik Korea Selatan untuk segera membahas penetapan zona bencana khusus untuk wilayah Chungcheong Selatan dan Utara serta Gyeonggi.

Untuk menetapkan dan mengumumkan zona bencana khusus, kepala daerah meminta penetapan tersebut kepada Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional untuk kemudian diperiksa. Setelah itu, perdana menteri akan meloloskannya lalu presiden yang mengumumkannya secara resmi.

Jika proses tersebut berjalan dengan cepat, pengumuman tersebut dapat dilakukan pada hari Kamis (06/08/20) besok. 

Selain itu, PM Chung meminta instansi terkait untuk menyediakan langkah penanggulangan banjir dengan mempertimbangkan perubahan cuaca.

Sementara itu, jumlah korban dikhawatirkan akan meningkat karena kasus-kasus yang berkaitan dengan banjir terus dilaporkan setelah hujan deras.

Sebanyak 15 orang tewas dan 11 hilang hingga Rabu (05/08/20) pagi seiring dengan peringatan hujan lebat yang diumumkan di wilayah tengah Korea Selatan dan bagian utara Provinsi Gyeongsang Utara.

Jumlah pengungsi saat ini mencapai 1.587 orang di seluruh penjuru negeri. Dari antara jumlah tersebut, hanya 444 orang yang telah pulang, sementara 1.146 orang lainnya tetap mengungsi.